Sabtu, 30 April 2011

Pemerintah Indonesia Lakukan Kesalahan Fatal di Kuwait

TRIBUNNEWS.COM - Mimpi mendapatkan kehidupan layak dengan bekerja di luar negeri memang impian sebagian orang. Mereka rela meninggalkan sanak keluarga demi mencari sesuap nasi dan kehidupan yang layak.

Sayangnya, pemerintah sepertinya tak bisa memberikan perlindungan kepada warga Indonesia yang sudah susah payah bekerja di luar negeri dan mendatangkan devisa bagi negara. Hal ini dialami seorang perawat asal Indonesia yang bekerja di RS Central Prison Hospital Kuwait bernama Erpan Nurjamal al-Ismail kepada Tribunnews.com, Senin (4/4/2011).

Perawat harus dampingi pasien

Perawat atau Ners diharapkan sebagai care provider atau pemberi pelayanan bagi pasien. Jangan ada image makin tinggi pendidikan makin jauh dari pasien.
“Image makin tinggi pendidikan makin jauh dari pasien, ini harus dihapus. Jangan diharapkan begitu lulus jadi kepala perawat di rumah sakit. Kalau dulu memang begitu karena pendidikan perawat masih langka,” tegas Sekjen Asosiasi Perawat Indonesia, M Hadi, Rabu (27/04), usai memberikan seminar keperawatan, di RS Sari Mutiara Medan.

Rabu, 27 April 2011

Kadin nilai kualitas perawat RI rendah

Perawat Indonesia belum memenuhi kualitas yang disyaratkan industri kesehatan internasional sehingga tidak bisa memenuhi peluang pasar global yang mensyaratkan sertifikasi kompetensi.
Menurut Ade Adam Noch, Deputi Penempatan BNP2TKI, perawat Indonesia tak mampu bersaing karena tidak memiliki sertifikat Registered Nurse dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni.

Ade mencatat permintaan pasar kerja global untuk tenaga perawat saat ini dan 10 tahun ke depan sangat tinggi.
Masih rendahnya kualitas perawat diakui Illah Sallah, Direktur Program Ditjen Dikti-Kemendiknas yang saat ini mulai menata sistem pendidikan keperawatan dengan mengembangkan sistem uji kompetensi.

Selasa, 19 April 2011

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PRODI D-IV KEPERAWATAN ANESTESI REANIMASI TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Millenium Development Goal ke-4 (MDG 4) dan MDG ke-5 menghadapi masalah besar yaitu ketersediaan tenaga kesehatan. Masih banyak rumahsakit yang belum memiliki dokter spesialis. Oleh karena itu diperlukan upaya pengalihan tugas (taskshifting) yang melibatkan redistribusi rasional tugas antara tim tenaga kesehatan.
Sebagai respons kondisi tersebut dan dalam rangka meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan kualitas tenaga kesehatan terutama di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), maka  salah satu upaya Kementrian Kesehatan adalah menyusun kebijakan Dokter Plus dan peningkatan ketersediaan perawat mahir anestesi sebagai mitra spesialis dokter spesialis anestesi, bedah dan obstetrik-ginekologi.
Pemerintah memberikan perhatian melalui Inpres No. 1 Tahun 2010: mengamanatkan Kementrian Kesehatan berkewajiban menyebarkan lebih banyak staf medis di daerah terpencil dan Inpres No. 3 Tahun 2010: Kemenkes mengembangkan pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan sedangkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara  menjamin 30% total formasi tenaga kesehatan untuk ditempatkan di daerah terpencil dan sangat terpencil.
Guna mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan tersebut, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta membuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk dididik sebagai Sarjana Sains Terapan (SST) Keperawatan Anestesi Reanimasi. Prodi D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi (KAR) telah meluluskan 115 orang sejak tahun 2008. Program pendidikan D-IV KAR dirancang untuk menghasilkan perawat profesional dalam melaksanakan keperawatan pre, intra dan post anestesi di tatanan pelayanan RS baik di ruang operasi, pelayanan gawat darurat (rumah sakit atau lapangan), ruang intensif umum (General Intensive Care Unit/GICU), dan ruang intensif khusus (Neonatal Intensive Care Unit/ NICU, Intensive Cardiac Care Unit/ICCU, dan High Care Unit/HCU).

DASAR HUKUM
Dasar   hukum  penyelenggaraan Program Studi D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi adalah SK Menkes RI No. OT.01.01.1.4.2.00636.I  tanggal 6 Februari 2008 tentang Pembentukan Program Diploma IV Keperawatan Anestesi Reanimasi pada Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Yogyakarta.

LAMA PENDIDIKAN DAN BEBAN STUDI
Lama pendidikan selama 2 semester ditambah 3 bulan matrikulasi atau keseluruhan 15 bulan. Beban SKS sebesar 43 SKS dan 10 SKS matrikulasi.

TUJUAN PENDIDIKAN  
Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi (competency based) dan proses belajar-mengajar yang berorientasi pada metode pembelajaran berbasis kasus. Tujuan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang :
  1. memiliki karakter profesional dan unggul dalam kompetisi global di bidang Keperawatan Anestesi Reanimasi,
  2.  mampu melaksanakan pekerjaan yang kompleks secara profesional dalam tindakan Keperawatan Anestesi Reanimasi,
  3. mahir melaksanakan asuhan Keperawatan  Anestesi Reanimasi melalui metodologi keperawatan,
  4. mampu berkolaborasi secara interdisipliner dan managerial yang handal,
  5. mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang Keperawatan Anestesi Reanimasi.
Setelah menyelesaikan pendidikan, peserta didik diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pre, intra dan post anestesi serta mampu melaksanakan tugas pelimpahan dari Dokter Anestesi sesuai dengan Standar Pelayanan Anestesi dan Reanimasi Kepmenkes No. 779 Tahun 2008 Tentang Standar Umum Pelayanan Anestesiologi dan Reanimasi di Rumah Sakit

KUALIFIKASI DOSEN
Staf pengajar Jurusan Keperawatan dan Pengajar dari Institusi Pelayanan Kesehatan dengan kualifikasi pendidikan D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi, S1, S2, dan Spesialis Anestesi yang berpengalaman dan profesional pada bidangnya.

DAYA TAMPUNG DAN MEKANISME PENDAFTARAN
Kelas yang didanai Kemenkes / Badan PPSDM Kemenkes RI / Pusertandikjut / Pusren-Gun dengan daya tampung 40 mahasiswa. Pendaftaran melalui mekanisme Sipenmaru Diknakes D-IV Mitra Spesialis TA. 2011/2012:
  1. Calon peserta seleksi mengajukan permohonan kepada pimpinan unit kerja setempat melalui atasan langsung dengan melampirkan berkas kelengkapan dokumen pendaftaran
  2. Calon peserta seleksi yang memenuhi ketentuan tersebut di atas, diusulkan oleh pimpinan unit kerja: 
  • RS daerah diusulkan ke Dinas Kesehatan Provinsi
  • RSUP diusulkan ke Dirjen Yanmed Kemenkes RI
  1. Seleksi administrasi terhadap kelengkapan berkas administrasi calon peserta diajukan secara kolektif kepada Badan PPSDM Kesehatan untuk rekomendasi ke proses berikutnya
  2. Calon peserta yang lolos seleksi administrasi akan mengikuti seleksi akademik dan dilanjutkan dengan tes wawancara dan psikotes
Dokumen dikirimkan paling lambat 29 April 2011 kepada:
Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan
Up. Bidang Pendidikan Berkelanjutan
Gedung Badan PPSDM Kesehatan, Ruang 408
Jl. Hang Jebat III, Blok F3 Kebayoran Baru, JAKARTA SELATAN 12120

PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK 

  1. Memiliki pengalaman minimal 2 tahun bekerja di kamar bedah yang berasal dari lulusan:
    1. Perawat lulusan D-III Keperawatan Anestesi
    2. Perawat lulusan D-III Keperawatan Umum ditambah pelatihan anastesi 6 atau 3 bulan
    3. Perawat lulusan D-III Keperawatan Umum yang memiliki sertifikat PPGD/BTCLS atau ATCLS.
  2. Masa kerja minimal 2 tahun sejak pengangkatan sebagai PNS
  3. Mendapatkan surat persetujuan untuk mengikuti pendidikan dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
  4. Memiliki surat rekomendasi dari Dokter Spesialis Anestesi tempat kerja masing-masing atau yang bertanggungjawab di wilayah tersebut
  5. Batas maksimal usia pertanggal 31 Desember 2011 adalah 45 tahun
  6. Berbadan sehat, tidak buta warna (total maupun parsial), tidak tuna fisik yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas profesinya dan hasil pemeriksaan tes HIV negatif
  7. Dinyatakan bebas NARKOBA
  8. Lulus seleksi akademik, tes wawancara oleh ahli anestesi, dan lulus psikotes

DOKUMEN YANG PERLU DIPERSIAPKAN
1. Kelengkapan dokumen untuk seleksi administrasi
  1. Fotocopy SK pengangkatan CPNS dan SK PNS pangkat terakhir
  2. Fotocopy Ijazah dan transkrip nilai D-III Keperawatan yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang
  3. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar
  4. Daftar Riwayat Hidup
  5. Surat keterangan persetujuan mengikuti pendidikan dari Pimpinan unit kerja/Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
  6. Surat pernyataan bersedia ditempatkan kembali
  7. Surat pernyataan rencana penempatan kembali oleh Pimpinan Unit Kerja
  8. Surat pernyataan bersedia memenuhi semua ketentuan pendidikan yang ditetapkan (bermaterai Rp. 6.000)
  9. Surat pernyataan bersedia memenuhi masa bakti setelah selesai mengikuti pendidikan (bermaterai Rp. 6.000)
  10. Surat pernyataan bersedia membiayai pendidikan sampai selesai bagi calon yang tidak mendapat bantuan tugas belajar
  11. Fotocopy SK/SPMT/surat referensi bahwa 2 tahun terakhir pernah ditempatkan di Kamar Bedah
  12. Surat rekomendasi dari Dokter Spesialis Anestesi tempat kerja masing-masing atau yang bertanggungjawab di wilayah tersebut
  13. Surat keterangan sehat dan hasil pemeriksaan tes HIV negatif dari dokter instansi Pemerintah
  14. Surat keterangan bebas NARKOBA dari Kepolisian

2. Kelengkapan dokumen untuk seleksi akademik
  1. Form isian pendaftaran yang telah dilengkapi
  2. Membayar biaya pendaftaran
  3. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan pada masing-masing lembar belakang foto dituliskan nama peserta untuk menghindari kesalahan penempelan foto pada kartu ujian
  4. Fotocopy KTP atau identitas diri lainnya yang masih berlaku

JADWAL KEGIATAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU

1.Pendaftaran  : 9 Mei s.d. 20 Juni 2011
2. Tes Tertulis : 22 Juni 2011
3. Pengenalan Program Studi (PPS) : September 2011
4. Kegiatan Proses Belajar Mengajar
 - Matrikulasi  : September 2011
 - Perkuliahan : Desember 2011

MATERI SELEKSI :
  1. Seleksi administrasi
  2. Seleksi akademik (uji tulis) :
    1. Tes Potensi Akademik (TPA)
    2. Tes keprofesian (keperawatan anestesi reanimasi)
  3. Tes wawancara oleh ahli anestesi
  4. Psikotes

TEMPAT UJIAN TULIS:
Tempat ujian tulis dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes terdekat dengan domisili calon peserta di seluruh Indonesia, kecuali untuk provinsi:
  1. Kepulauan Riau dilaksanakan di Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau di Tanjung Pinang
  2. Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan di Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pangkal Pinang
  3. Sulawesi Barat dilaksanakan di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat di Mamuju
  4. Papua Barat dilaksanakan di Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jayapura di Manokwari
NOMINASI & KELULUSAN:
Penentuan nominasi dan kelulusan uji tulis oleh Badan PPSDM Kemenkes RI / Pusertandikjut / Pusren-Gun.

TEMPAT WAWANCARA & PSIKOTES:
Tes wawancara oleh ahli anestesi dan psikotes dilaksanakan setelah calon peserta dinyatakan lulus pada uji tulis. Tempat Wawancara dan Psikotes diselenggarakan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

INFORMASI
Informasi lengkap dapat menghubungi :
  1. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Jurusan Keperawatan.  Jl. Tata Bumi 3, Banyuraden, Gamping, Sleman. Phone /Fax (0274) 617885
  2. Format isian pendaftaran dapat didownload melalui:
- http://poltekkesjogja.ac.id/
- http://Sipenmarupoltekkesjogja.blogspot.com/

BIAYA PENDAFTARAN
Biaya Pendaftaran Rp 75.000,- (belum termasuk Tes Wawancara dan psikotes)
Biaya Pendaftaran dapat dilakukan melalui:
Bank BTN Cabang Yogyakarta
a/n. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
No. Rek. 0005.01.30.000466.1

Gambaran biaya pendidikan tahun 2010 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2009   
-          SPP  Rp. 6.750.000 (15 bulan)
-          Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) Rp. 4.000.000 ,-
-          Biaya PPS Rp. 350.000,-
-          Jasa penggunaan internet Rp. 30.000 per tahun
-          Kartu Mahasiswa Rp. 20.000,-
-          Iuran perpustakaan Rp. 30.000,- per tahun
-          Jaminan Kesehatan Rp. 30.000,- per tahun
-          Biaya wisuda Rp. 400.000,- per mahasiswa

DPP dibayarkan pada awal tahun 2012. Mahasiswa mengikuti kegiatan PPS, menggunakan jas almamater, memiliki Kartu Perpustakaan, Buku Panduan Akademik, Buku Panduan Komputer, Buku Panduan Skripsi, Jurnal Keperawatan, mengenakan baju seragam kuliah dan baju praktik. Mahasiswa diminta berpartisipasi dengan membayar iuran BEM dan berlangganan Pangkalan Data Aktif (PDA) untuk 1 tahun. Biaya pelatihan Clinical Instructor (CI) dan skripsi, dan wisuda didanai oleh mahasiswa.

SARANA PENDIDIKAN
-        Ruang kuliah yang nyaman
-        Perpustakaan
-        Hot spot area
-        Laboratorium Keperawatan
-        Ruang Theater 
-        Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa.
-        Kerjasama lahan praktik : RS Pemerintah   (pusat, kab/kota) dan swasta yang berada di Wilayah Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya

PENDAFTARAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANAK KELAS TUGAS BELAJAR KEMENKES /BADAN PPSDM KEMENKES RI / PUSERTANDIKJUT/PUSRENGUN

Millenium Development Goal ke-4 (MDG 4) dan MDG ke-5 menghadapi masalah besar yaitu ketersediaan tenaga kesehatan. Masih banyak rumahsakit yang belum memiliki dokter spesialis. Oleh karena itu diperlukan upaya pengalihan tugas (taskshifting) yang melibatkan redistribusi rasional tugas antara tim tenaga kesehatan.

Rabu, 06 April 2011

TRAGEDI SALAH GAS

By Alwan arif


15 Januari 2015, Dr. Bassing, SH mendapatkan SMS dari sahabat karibnya dr. Fajar, Sp.An (spesialis anestesi): Bassing, tolong saya, ada tuduhan malpraktek di Pesisir Barat. Dan pada penerbangan pertama ke Provinsi Pesisir Barat pun dia berangkat.
“ Masalah apa, Jar? “Tanya Basing di Kantor Jawatan Punggawe Negare (kantor polisi Pesisir Barat).
“ Salah logistik, Bassing. Ada pasien dioperasi kejang-kejang dan mati. Ternyata pipa gas yang seharusnya berisi oksigen terisi karbon dioksida. Dan sementara Punggawe menganggap aku yang bertanggung jawab menyebabkan kematian pasien.” Fajar menjelaskan dengan muka letih. Sejak kemarin dia tidak dapat tidur di tahanan yang banyak nyamuk itu.
Akhirnya dengan berbagai argumentasi, mengingat kasus terdakwa masih belum jelas dan tuntutan kelalaian masih dibawah 5 tahun, Fajar tidak ditahan, namun begitu untuk pergi ke luar Kantor Jawatan pun harus menyelinap-nyelinap jangan sampai keluarga pasien di depan gerbang tahu.

Menantang perawat Indonesia merantau ke tanah gurun

Dubai - Kabar banyak perawat di Indonesia yang sulit mencari kerja disayangkan oleh Bambang dan Didi. Komentar pun segera keluar dari mulut keduanya untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Menurut mereka, lowongan kerja untuk perawat sangat banyak tersedia di Dubai, Uni Emirat Arab.

“Di sini tenaga perawat itu sangat banyak dibutuhkan. Ribuan mungkin pertahunnya yang bisa diserap,” ujar Bambang S Budi kepada detikcom mengawali sebuah pembicaraan di salah satu restoran di Kota Dubai, Abu Dhabi, Minggu (3/4/2011).

Perawat Qhadafi dapat hadiah arloji emas setiap tahun

Oksana Balynskaya, satu dari lima perawat Muammar Qadhafi asal Ukraina buka suara. Oksana mengaku pemimpin Libya itu sangat baik kepada seluruh stafnya.


"Kami memanggilnnya papa, tiap tahun kami mendapat arloji emas dari dia," kata Oksana seperti dikutip dari NDTV, Rabu 6 April 2011. Arloji emas buatan Italia itu bergambar Qadhafi. Arloji tersebut diberikan tiap tanggal 1 September.  

Selain memberikan jam emas, Qadhafi juga royal dan suka memberikan uang tambahan buat stafnya. Oksana masih ingat betul ketika Qadhafi mengajak ke New York. "Papa memeberi kami uang tunai, lalu dia menyuruh kami untuk pergi berbelanja," katanya.

Sabtu, 02 April 2011

Perawat Indonesia: Pemerintah Filipina Lebih Peduli Warganya

TRIBUNNEWS.COM - Lambatnya inisiatif pemerintah dalam menyelesaikan kasus akreditasi membuat sejumlah perawat di Kuwait terancam dideportasi. Demikian keterangan yang disampaikan oleh seorang perawat yang bertugas di Central Prison Hospital ( Police Health Department ) bernama Erpan Nurjamal Al-ismail.

" Padahal saya sudah pergi ke Ministry of Higher Education untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk proses Higher Education," kata Erpan, dalam email yang dikirimkan ke redaksi Tribunnews.com, Sabtu (2/4/2011).

Perawat Indonesia di Kuwait Tunggu Inisiatif Pemerintah

Puluhan perawat asal Indonesia yang bekerja di Kuwait masih menunggu inisiatif pemerintah untuk menyelesaikan kasus terkait dengan legalitas ijazah dan akreditasi akademi perawat tempat mereka menuntut ilmu.

"Kami masih diberi kesempatan sekitar sebulan dua bulan untuk menyelesaikan masalah ini. Kami diberi kelonggaran waktu dari pihak terkait di Kuwait," demikian disampaikan Erpan Nurjamal Al-ismail. Menurutnya, sejumlah kawan-kawannya yang bermasalah dengan akreditasi ada yang sudah di-nonaktifkan dan ada pula yang dibolehkan masuk kerja namun harus segera menyelesaikan masalah akreditasi.

Download MARS PPNI

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons