tag:blogger.com,1999:blog-2278077601385461032024-02-07T00:44:22.102-08:00PPNI TapinPersatuan Perawat Nasional Indonesia
Kabupaten Tapin
Kalimantan SelatanPPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.comBlogger123125tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-30216191175659844942013-10-01T23:43:00.000-07:002013-10-01T23:43:06.619-07:00Perawat Salah Berikan Cairan Infus, Pasien Berusia 65 Tahun Ini Meninggal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVA0dQhMqgOgd9hGEdsJfCE1kXf5Mo0tielhp-o6-Ao_7h3QU9SclmLmK9iYJXoSry8Sf1bdVXK-vf4HeX4Rs0q4LciDHOJvWIAv-jmohWsfW3rCHn42aatpFxoTwy0s9-R74wwJ2rgks/s1600/common_image_54.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVA0dQhMqgOgd9hGEdsJfCE1kXf5Mo0tielhp-o6-Ao_7h3QU9SclmLmK9iYJXoSry8Sf1bdVXK-vf4HeX4Rs0q4LciDHOJvWIAv-jmohWsfW3rCHn42aatpFxoTwy0s9-R74wwJ2rgks/s320/common_image_54.gif" width="273" /></a></div>
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Pemberian infus biasanya dilakukan agar kebutuhan cairan pasien tetap
terpenuhi meskipun sedang dalam perawatan rumah sakit. Namun tidak bagi
Wang Huali (65), setelah diberikan cairan infus yang salah oleh perawat,
ia justru meninggal dunia.</span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Menurut laporan setempat, Wang Huali
yang berasal dari Henan, China, ini meninggal akibat reaksi buruk pada
tubuhnya setelah menerima sebotol infus atau intravenous drip (IV) dari
seorang perawat.</span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Seperti dikutip dari<em> Asia One</em>, Rabu
(2/10/2013), Wang Huali diketahui baru menjalani operasi di Tiantan
Hospital. Putri sulungnya, Wang Yun, mengatakan bahwa 12 hari pasca
operasi, ayahnya telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik di
rumah sakit.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Sampai suatu hari seorang perawat datang dan
melakukan penggantian botol infus seperti biasa. Dari 2 botol infus
sebelumnya, Wang Huali sama sekali tidak menunjukkan adanya efek
samping. Namun ketika botol ketiga diberikan, tangan Wang Huali mulai
berubah menjadi ungu dalam waktu kurang dari 5 menit. Kaget melihat
perubahan pada ayahnya, Wang Yun kemudian memanggil dokter.</span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Dokter
segera memulai upaya penyelamatan darurat. Namun kemudian dokter
mengatakan kepada keluarga bahwa Wang Huali tidak dapat diresusitasi
akibat emboli paru. Emboli paru merupakan kondisi di mana terdapat
penyumbatan pada arteri utama paru-paru atau salah satu cabangnya oleh
suatu zat. Namun zat tersebut dipastikan datang tidak dari paru-paru,
melainkan dari tempat lain di tubuhnya.</span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Keluarga yang sedang
berduka kemudian pulang. Namun dalam perjalanan pulang, salah seorang
anggota keluarga menemukan sebuah botol infus yang masih melekat pada
tubuh Wang Huali dan memiliki nama pasien lain di labelnya. Bingung atas
penemuan tersebut, mereka kemudian kembali ke rumah sakit untuk meminta
penjelasan. </span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Setelah dilakukan pemeriksaan oleh staf, kepala
perawat mengakui bahwa seorang perawat di bangsal tersebut secara tak
sengaja salah memberikan cairan infus pada Wang Huali. Hingga kini masih
kasus ini masih diperiksa kembali</span><br /><a href="http://health.detik.com/read/2013/10/02/072856/2375058/1202/perawat-salah-berikan-cairan-infus-pasien-berusia-65-tahun-ini-meninggal?880004755" target="_blank">Narasumber</a><br />PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-91683113351907396002013-10-01T23:31:00.002-07:002013-10-01T23:31:52.356-07:00Makin Banyak Pasien Gemuk, Perawat Makin Berisiko Cedera<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyB__s1EVT4yPWS8LwC0DrdXEuc7ivj2u8oigV1Z6dT1RFR863K-CN2b-cdJOIJiaAYRfZCnZ7Ajb1_rKPK__TUbM241RdOJqHaBxrdSB1vjYBFURFhUxj6ypjnVH1u9Wbqd_m9UJykLo/s1600/gemuk1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyB__s1EVT4yPWS8LwC0DrdXEuc7ivj2u8oigV1Z6dT1RFR863K-CN2b-cdJOIJiaAYRfZCnZ7Ajb1_rKPK__TUbM241RdOJqHaBxrdSB1vjYBFURFhUxj6ypjnVH1u9Wbqd_m9UJykLo/s320/gemuk1.jpg" width="196" /></a></div>
Setiap pekerjaan tentu memiliki risiko masing-masing, tak terkecuali
perawat. Meskipun lebih banyak bekerja di dalam ruangan dan tampak tak
berbahaya, perawat justru berisiko tinggi untuk mengalami cedera.<br /><br />Seperti
yang terjadi pada Loretta Pierce (46). Di usianya yang bisa dibilang
masih produktif, Pierce memutuskan untuk pensiun lebih awal. Sebab ia
merasa tubuhnya tak lagi mampu melakukan pekerjaan sebagai seorang
perawat.<br /><br />Dikutip dari <em>ABC News</em>, Minggu (29/9/2013),
Pierce mengungkapkan selama menjalani profesi sebagai seorang perawat,
ia seringkali harus mengangkat pasien dengan berat badan melebihi
dirinya. Ini membuat kondisi tubuhnya kian menurun.<br />
<a name='more'></a><br /><br />"Sangat
menyedihkan mengetahui Anda harus mengakhiri profesi luar biasa ini
karena tubuh Anda tak lagi mampu melakukan rutinitas," ungkap Pierce.<br /><br />Berdasarkan
data terakhir dari Bureau of Labor Statistics, perawat merupakan
profesi yang memiliki risiko cedera muskuloskeletal lebih tinggi
dibandingkan profesi lainnya, termasuk pemadam kebakaran. Lebih parahnya
lagi, pasien obesitas semakin banyak, sehingga semakin menyulitkan para
perawat.<br /><br />Hingga saat ini, The American Nurses Association telah
melakukan beberapa permintaan penetapan aturan untuk melindungi perawat
dari cedera atau kecelakaan kerja, namun belum mendapatkan respons.<br /><br />The
American Nurses Association juga telah melakukan permintaan untuk
dibuatkan undang-undang agar setiap rumah sakit atau tempat pelayanan
kesehatan bisa melindungi para perawatnya. Sebab sampai saat ini, rumah
sakit belum memiliki undang-undang tersebut.<br /><br />"Ketika jumlah
perawat yang mengalami cedera terus meningkat namun tak ada respons
apapun, di saat itulah masalah akan terjadi, sebab jumlah pasien tak
pernah berkurang. Kita butuh paradigma baru tentang pentingnya menjaga
keselamatan para perawat," tutur Pierce<br /><strong>Ajeng Annastasia Kinanti</strong> - detikHealth<br /><a href="http://health.detik.com/read/2013/09/29/135733/2372484/763/makin-banyak-pasien-gemuk-perawat-makin-berisiko-cedera?880004755" target="_blank">Narasumber</a><br />PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-80301451780363763132013-10-01T23:22:00.001-07:002013-10-01T23:22:44.027-07:00Skripsi HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PELAYAN KESEHATAN DENGAN KESETIAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUANG PAVILIUN RSUD KOTABARU PERIODE DESEMBER 2009 – JANUARI 2010<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQ5qxjpmzdOVMU6e9Wn-Z7AsggqsJgfPW9mNIJGub_c7zSAV4fh51N__0WFE_pk357hGgAcYsotGn8uKGh8aTQ8fWo1hRQO7I1nsu7uQ_rfXZikBdc1K78PkpjF3Bu2o-M4475fsSS0Q/s1600/buku3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQ5qxjpmzdOVMU6e9Wn-Z7AsggqsJgfPW9mNIJGub_c7zSAV4fh51N__0WFE_pk357hGgAcYsotGn8uKGh8aTQ8fWo1hRQO7I1nsu7uQ_rfXZikBdc1K78PkpjF3Bu2o-M4475fsSS0Q/s320/buku3.jpg" width="280" /></a></div>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Oleh Bambang Wajedi (Perawat RSUD Kotabaru, Kal Sel)</b>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7576256790186196486" itemprop="description articleBody">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; tab-stops: 14.2pt; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ABSTRAK</b></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 14.2pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span></b>Pasien yang merasa
puas dengan jasa yang diterimanya akan memperlihatkan kecenderungan yang besar
untuk menggunakan kembali jasa yang ditawarkan oleh pembeli jasa pelayanan
tersebut di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan dengan kesetiaan pasien
rawat inap di ruang Paviliun RSUD Kotabaru. <a name='more'></a>Penelitian ini termasuk penelitian
analitik , populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat inap di ruang
Paviliun RSUD Kotabaru pada periode Desember 2009 – Januari 2010. Sampel
penelitian berjumlah 53 responden dari seluruh populasi dengan menggunakan
teknik pengambilan sampel <i style="mso-bidi-font-style: normal;">purposive
sampling. </i>Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 86,8 % responden menyatakan puas terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan di ruang Paviliun RSUD Kotabaru, dan 13, 2 %
responden masih merasakan tidak puas. Untuk melihat hubungan antara variabel
menggunakan uji statistik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Fisher’s<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>Exact Test</i>. Hasil uji statistik
menyatakan ada hubungan yang bermakna antara tingkat kepuasan terhadap
pelayanan kesehatan dengan kesetiaan pasien rawat inap di ruang Paviliun RSUD
Kotabaru (p = 0,004 < <span style="font-family: Symbol; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Symbol;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol;">a</span></span> = 0,05). Petugas kesehatan hendaknya meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah dengan cara meningkatkan
kinerja pelayanan rawat inap yang belum memuaskan bagi pasien dengan perbaikan
manajemen yang didukung oleh sumber daya manusia profesional sehingga dapat
meningkatkan citra rumah sakit yang lebih baik dalam memberikan pelayanan
kesehatan.</div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 14.2pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 14.2pt;">
</div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Kata
kata kunci</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"> : tingkat kepuasan, kesetiaan pasien, pelayanan
kesehatan<br /><a href="http://haekalzainalhasan.blogspot.com/2012/10/hubungan-tingkat-kepuasan-terhadap.html" target="_blank">Selengkapnya klik link ini </a></span>
</div>
<span class="post-author vcard">
</span>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-27813550905062305732013-08-05T19:32:00.002-07:002013-08-05T19:32:29.717-07:00SELAMAT IDUL FTRI 1434 H<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>SELURUH PENGURUS DAN ANGGOTA </b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">DPD PPNI KAB TAPIN</span> </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Mengucapakan </b></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: medium;"><b>TAQABALALLAHU MINNA WA MINKUM WA JA'ALANA MINAL AIDIN WAL FAIDZIN</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: medium;"><b>MAAFKAN LAHIR DAN BATHIN<br /></b></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhobn6BJAbLqso_oKcr5rHU4UA1HK3GAFNCrTNHBuaYuZE1fvbdqLU6NHkJkP_eyjjo42iPa2JJNV6w3npQNf3pSY1EkHy66UgRAvNdBYOa7uo38PUyxIH5ab5ahZpN0jVtGoUaDA6nP6A/s1600/kartu+kebaran1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhobn6BJAbLqso_oKcr5rHU4UA1HK3GAFNCrTNHBuaYuZE1fvbdqLU6NHkJkP_eyjjo42iPa2JJNV6w3npQNf3pSY1EkHy66UgRAvNdBYOa7uo38PUyxIH5ab5ahZpN0jVtGoUaDA6nP6A/s400/kartu+kebaran1.jpg" width="400" /><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: medium;"><b> </b></span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Semoga
Allah menjadikan kami dan anda sebagai orang-orang yang kembali bersih,
bening, sebening embun pagi dan beruntung yang memperoleh ampunan serta
Ridha sehingga kita mendapatkan kenikmatan syurga Nya dunia dan
akhirat. Aamiin</span></span></div>
</div>
PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-46664629218088537982013-05-21T19:58:00.002-07:002013-05-21T19:58:46.100-07:00AKSI PERAWAT 21 MEI 2013 DI JAKARTA<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><div>
<div class="mvm uiStreamAttachments fbMainStreamAttachment" data-ft="{"type":10,"tn":"H"}">
<div class="clearfix photoRedesign">
<a class="uiPhotoThumb photoRedesignAspect" data-ft="{"type":41,"tn":"E"}" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=597478990271257&set=o.101047671927&type=1&relevant_count=1&ref=nf" rel="theater"><img alt="Foto" class="img" height="479" src="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/s480x480/923380_597478990271257_1489901871_n.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<br /><h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">HASIL AUDIENSI KE DPR RI<br /> AKSI NASIONAL 21 MEI 2013<br /> <br /> 1.Audiensi diwakili oleh 15 orang perwakilan dari PPNI Pusat, PPNI Provinsi, Perawat dan Mahasiswa S1, S2 dan S3<br /> <br /> 2.Audiensi di hadiri oleh Ketua Panitia Bamus RUUK bapak Pramono Anung serta Ketua Panja RUUK Ibu Nova Riyanti Yusuf<a name='more'></a><br /> <br /> 3.Pada dialog disampaikan bahwa Ampres 8 April yang di intruksikan untuk 5 kementrian memang belum ada tindak lanjut<br /> <br />
4.Segera Lakukan Pembentukan Pansus sebagai salah satu bentuk tuntutan
kita pada aksi kali ini tidak bisa dikabulkan karena ditakutkan ketika
pembentukan pansus aka nada sharing lintas komisi dan hal ini dinilai
tidak efektif pembahasan akan memulai dari baru lagi, karena sulit dan
perlu waktu lagi untuk menjelasakan kepada komisi lain selain komisi IX
mengenai urgensi RUUK alasan ini bisa diterima dan kita akan konsen ke
pengawasan PANJA RUUK<br /> <br /> 5.Proses RUUK yang akan dilakukan saat
ini adalah : Keluar surat dari BAMUS ke PANJA RUUK RUUK kembali ke Kom
IX- Panja mengeluarkan surat ke 5 Kementrian untuk membahas -pengkawalan
dari elemen keperawatan ke 5 kementrian untuk segera membahas<br /> <br />
6.Terkait proses tersebut, hari ini BAMUS berjanji segera memberikan
surat ke Kom IX utuk kerja dan segera ditindaklanjuti dan akan
memprioritaskan RUUK sebagai pembahasan<br /> <br /> 7.Ketika ditanya
tentang apakah RUUK bisa disahkan tahun 2013 ini??? Jawabannya : Bisa
disahkan dalam 2 kali persidangan lagi dan hal ini masih dalam batas
kewajaran dalam logika politik - hanya butuh pressure dari elemen
keperawatan saja untuk menyegerakan pelaksanaan sidang tersebut<br /> <br />
8.Lets rekan-rekanku..inti hasil diatas adalah butuh follow up dari
kita semua untuk tetap mengkawal secara kontinu dan tanpa lelah karena
sekali kita diam, mereka berhura hura…So TETAP KAWAL SELALU!!!<br /> <br /> 9.Terkait perkembangan itu juga kita akan foKus pada :<br />
a.Pengontrolan secara kontinu di DPR RI terkait proses yang sudah
disebutkan diatas untuk memastikan bahwa proses tersebut segera
dilakukan<br /> b.Pressure kepada anggota DPR untuk segera melakukan persidangan / mengagendakan RUUK dalam setiap kali massa sidang<br /> c.Pengkawalan di 5 Kementrian setelah Kom IX mengeluarkan surat tugas terhadap 5 kementrian tersebut<br />
d.Dipersiapkan akan ada aksi lanjutan di KEMENKES jika dinilai Kemenkes
tidak kooperatif / sepakat dalam pembahasan dan pengesahan RUUK<br />
e.Mohon bantuan kepada elemen keperawatan se Indonesia yang tidak bisa
terlibat langsung dilapangan untuk pengkawalan untuk SMS berantai kepada
anggota DPR atau Pemerintahan yang tidak kooperatif dalam pengesahan
RUUK<br /> f.Siapapun yang tidak sepakat dengan tercapainya derajat
kesehatan bangsa salah satunya melalui pengesahan RUUK maka dialah musuh
yang nyata dan wajib untuk dilawan<br /> <br /> 10.Kedatangan ke Kemenkes
tadi Cuma lewat saja untuk memberikan gertakan lewat konvoy massa agar
mereka membuka mata bahwa elemen keperawatan siap kapan saja menurunkan
massa ketika mereka tidak kooperatif dalam pengesahan RUUK<br /> <br />
11.Bagaimanapun mari sama –sama mengkawal agar aksi hari ini tidak
sekedar angan angan yang diberikan oleh mereka.. Dan kita butuh bantuan
semua untuk mengambil peran ini</span></span></span></span></span></h5>
<div class="mvm uiStreamAttachments fbMainStreamAttachment" data-ft="{"type":10,"tn":"H"}">
<div class="clearfix photoRedesign">
<a class="uiPhotoThumb photoRedesignAspect" data-ft="{"type":41,"tn":"E"}" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=597453280273828&set=o.101047671927&type=1&relevant_count=1&ref=nf" rel="theater"><img alt="PERAWAT putihkan senayan.." class="img" height="479" src="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/s480x480/936996_597453280273828_901368373_n.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
</div>
</span></h5>
<div class="mvm uiStreamAttachments fbMainStreamAttachment" data-ft="{"type":10,"tn":"H"}">
<div class="clearfix photoRedesign">
<div class="mbs mrs _53s uiScaledThumb photoRedesignMiddle photoRedesignLink" data-ft="{"type":41,"tn":"E"}">
<a class="_6i9" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=254243248047831&set=o.101047671927&type=1&relevant_count=4&ref=nf" rel="theater"><div class="uiScaledImageContainer photoWrap">
<img alt="" class="img" height="478" src="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/s480x480/941531_254243248047831_1552380365_n.jpg" width="640" /></div>
</a></div>
<div class="mbs _53s uiScaledThumb photoRedesignMiddle photoRedesignMiddleEdge photoRedesignLink" data-ft="{"type":41,"tn":"E"}">
<a class="_6i9" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=254243398047816&set=o.101047671927&type=1&relevant_count=3&ref=nf" rel="theater"><div class="uiScaledImageContainer photoWrap">
<img alt="" class="img" height="478" src="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/s480x480/931208_254243398047816_1424997208_n.jpg" style="left: -47px;" width="640" /></div>
</a></div>
<div class="mrs _53s uiScaledThumb photoRedesignMiddle photoRedesignLink" data-ft="{"type":41,"tn":"E"}">
<a class="_6i9" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=254243038047852&set=o.101047671927&type=1&relevant_count=2&ref=nf" rel="theater"><div class="uiScaledImageContainer photoWrap">
<img alt="" class="img" height="478" src="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/s480x480/969627_254243038047852_716246905_n.jpg" width="640" /></div>
</a></div>
<div class="_53s uiScaledThumb photoRedesignMiddle photoRedesignMiddleEdge photoRedesignLink" data-ft="{"type":41,"tn":"E"}">
<a class="_6i9" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=254241001381389&set=o.101047671927&type=1&relevant_count=1&ref=nf" rel="theater"><div class="uiScaledImageContainer photoWrap">
</div>
<div class="uiScaledImageContainer photoWrap">
<img alt="" class="img" height="478" src="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/s480x480/263291_254241001381389_547801865_n.jpg" style="left: -11px;" width="640" /></div>
</a></div>
</div>
</div>
<br />PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-48013469857488948062012-10-24T18:49:00.000-07:002012-10-24T18:49:27.884-07:00RUU Keperawatan Siap Masuk Pleno Komisi IX DPR<div style="text-align: justify;">
Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang Undang Keperawatan DPR RI
mengaku bahwa pembahasan Daftar Inventaris Masalah (DIM) RUU Keperawatan
kini telah memasuki tehap akhir, dimana telah sekitar 94,2 persen DIM
berhasil disepakati.<br />
<br />
"Dari total 470 DIM, 443 buah DIM telah selesai dibahas, artinya sudah
tercapai 94,25 persen DIM diselesaikan oleh Panja RUU Keperawatan," ujar
Ketua Panja RUU Keperawatan, Nova Riyanti Yusuf, dalam Rapat Dengar
Pendapat Umum (RDPU) dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI,
di gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10/2012).<br />
<br />
Adapun rincia pembahasan tersebut, lanjut Nova, sebanyak 288 buah DIM
bersifat tetap, kemudian yang dihapus sebanyak 130 buah DIM dan yang
masih pending untuk dilakukan pembahasan sebanyak 42 buah, serta yang
belum dibahas sama sekali hanya 27 buah DIM. "Jadi ini sudah hampir
selesai untuk pembahasan, jadi tidak ada lagi anggapan bahwa RUU
Keperawatan ini ada yang menyulitkan," jelas Nova.<br />
<br />
Untuk itu, lanjut Nova, pihaknya pada Senin (22/10/2012) mendatang
berencana untuk mempresentasikan hasil pembahasan Panja ke rapat Pleno
Komisi IX DPR RI.<br />
<br />
"Hari Senin kita jadwalkan hasil pembahasan panja RUU Keperawatan ke
Pleno Komisi IX, kita tentu meminta kesepakatan bersama agar RUU ini
bisa ke Baleg (Badan Legislasi) untuk di harmonisasi dan dilnjutkan
keproses berikutnya," jelas Nova.<br />
<br />
Delam kesempatan yang sama Anggota Panja RUU Keperawatan asal Partai
Golkar, Endang Agustini Syarwan Hamid, mengatakan bahwa semangat bersama
agar RUU tersebut dapat terselesaikan tidak pernah hilang di benak
anggota Panja mengingat pentingnya RUU tersebut.<br />
<br />
"Tentunya agar perawat yang selama ini hanya menjadi pembantu dalam
pelayanan kesehatan, kedepan memiliki tugas dan fungsi yang jelas dalam
proses pelayanan kesehatan," tandas Endang. (Heru Budhiarto)
</div>
<div style="text-align: justify;">
sumber : http://www.sorotnews.com/berita/view/ruu-keperawatan-siap-masuk.3704.html#.UH6M8a6TOjs
</div>
PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-87556724415061562302012-10-10T20:34:00.002-07:002012-10-10T20:35:38.520-07:00Perawat Kembali Menjadi Kepala Puskesmas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCn6oxE-KB7LVauNPhfxGmdjpeXF8rbqw3ixG2sv4Tn3YNjy15lH2R7ACXvdIIAqnJj_-mHu74xkFceFmluLKcTY5pl7YhLpkB3wWT4GlAziU46X8Je3LsJBf5ScD4R9XBDcUBfIpJMr8/s1600/DSCI0809.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCn6oxE-KB7LVauNPhfxGmdjpeXF8rbqw3ixG2sv4Tn3YNjy15lH2R7ACXvdIIAqnJj_-mHu74xkFceFmluLKcTY5pl7YhLpkB3wWT4GlAziU46X8Je3LsJBf5ScD4R9XBDcUBfIpJMr8/s640/DSCI0809.JPG" width="640" /></a></div>
Harapan akan perubahan dalam setiap kesempatan terus dilakukan. Jenjang karier perawat sebagai salah satu profesi yang profesional terus mendapat pengakuan , khususnya di wilayah Pemkab Tapin. Pengurus dan anggota PPNI Kab. Tapin merasa bangga dengan penghargaan tersebut. setelah sebelumnya perawat dipercaya memimpin beberapa Puskesmas diwilayah kerja Dinkes kab. Tapn, kali ini jabatan tersebut kembali diamanahkan kepeda perawat lainnya. Diantara yang baru saja dilantik sebagai kepla Puskesmas adalah : Zainudin, S.Kep ditujuk sebagai Kepala Puskesmas Piani (sebelumnya sebagai Plt KasubBag TU Puskesmas Benua Padang), H. Mulyono, S. Kep dipecaya menduduki jabatan sebagai Kepala Puskesmas Tambarangan (sebelumnya sebagai Plt KaPus Pandahan). <br />
Pada suksesi terdahulu perawat sudah menempati posisi sebagai KaPus di 10 Kecamatan dari 13 Kecamatan di Kab. Tapin, diantaranya :<br />
~ Tajiddin Noor, S. Kep sebagai Ka Pus Tapin Utara (sekarang mutasi promosi sebagai staf Bidang KesGa di Dinkes Kab. tapin)<br />
~ Hernadi, S. Kep sebagai Ka Pus Candi Laras Utara <br />
~ Rais, AMK, SKM sebagai Ka Pus Tambaruntung<br />
~ Isrok Antarikso, SKM, M. sebagai Ka Pus Binuang<br />
~ Ibrahim Itsar, AMK sebagai Ka Pus Hatungun<br />
~ H. Saidi, SKM, MM sebagai Ka Pus Banua Padang<br />
~ H. Barno, s. kep sebagai Ka Pus Salam Babaris<br />
<br />
Selain itu kiprah perawat juga mampu menduduki jabatan sebagai Sekretaris Camat Kecamatan CLS yang dipercayakan kepada H. Parianata, AMK, S.Sos . Semoga kedepannya peran perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan diberi kesempatan dan kepercayaan memimpin dan menduduki jabatan dipemerintahan disegala sektor sesuai dengan Knowledge, Skill dan Attitude nya.<br />
Hidup dan Maju terus Perawat IndonesiaPPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-19777507142719291952012-10-05T21:37:00.001-07:002012-10-05T21:38:31.011-07:00RUU KEPERAWATAN, DI AMBANG KETIDAKPASTIAN<br />
<img border="0" height="171" src="http://www.inna-ppni.or.id/innappni/foto_berita/49RUUKEP.jpg" width="400" /><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">PPNI,
Sejak bulan lalu, Komisi IX, khususnya Panja RUU Keperawatan DPR RI
yang diketuai oleh dr. Nova Riyanti, SpKJ (fraksi Demokrat) telah
mengukuhkan semangat untuk dapat menuntaskan pembahasan draft yang ada
dengan harapan dapat segera disepakati dan kemudian diserahkan untuk
menjadi bahan pembahasan oleh perangkat selanjutnya (Baleg) ataupun ke
Komisi IX.<br />
Jadwal masa sidang disediakan sampai dengan tanggal 26 oktober 2012.
Pengurus Pusat PPNI, Team Sukses RUUK, para relawan termasuk “Fraksi
balkon Komisi IX” terus melakukan pemantauan persidangan terkait yang
terkesan lambat perkembangannya. </span>
</div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: small;">Selasa
siang, 2 Oktober 2012, Pengurus Pusat PPNI mendapat informasi bahwa
masa sidang akan diperpendek hanya akan sampai dengan tanggal 17 Oktober
2012. Informasi ini mengundang tanda tanya bahkan keraguan, Sempatkah
RUUK dituntaskan di Panja dengan waktu yang sesingkat itu? Bersediakah
para anggota mengkonsentrasikan diri untuk fokus pada rencana semula?
Apakah masih di catat dalam agenda kerja/ jadwal kegiatan mereka untuk
melakukan pembahasan atau konsinyering RUU Keperawatan yang direncanakan
akan dilakukan 1 (satu) kali sebelum 26 Oktober 2012?<br />
</span>
</div>
<span style="color: black; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: small;">Untuk
menjawab semua tanda tanya, Pengurus Pusat melakukan kesepakatan untuk
mengajak Pengurus Propinsi “Menagih Janji” ke Komisi IX antara tanggal 8
– 10 Oktober 2012.</span><br />
<span style="color: black; font-family: tahoma,arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">
<br />
</span><span style="font-size: small;"><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black;">PARA PENGURUS PPNI PROPINSI</span><br /><span style="color: black;">TUNJUKKAN KOMITMENMU!</span></b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /><span style="color: black;">SEGERA BERSIAP MENUJU DPR</span></b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /><span style="color: black;">ATAU</span></b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /><span style="color: black;">PEMBAHASAN RUU KEPERAWATAN AKAN MUNDUR KE TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA…</span></b></span>
<br />
<span style="font-size: small;"><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><b>Red-Ketua Umum PPNI </b></i></b></span>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-85077099818512609152012-10-05T21:17:00.000-07:002012-10-05T21:17:59.097-07:00RAPAT KERJA LANJUTANPPNI Kab. Tapin kembali melaksanakan Rapat kerja lanjutan pada Hari Sabtu Tanggal 6 Oktober 2012, kali ini rapat dihadiri seluruh Dewan Pengurus Kabupaten, Dewan Pembina dan Pimpinan Puskesmas Se Tapin. Acara ini juga dihaidri oleh sesepuh perawat kalsel Bapak H. Sugianor, SKM. (pernah mengabdi di Puskesmas Tapin Utara Kab. Tapin, sekretaris DINKESKAB Tapin, Pengelola pendidikan tenaga kesehatan Prov. Kalsel, Ka. TU KANDEPKES KAB.Tapin, Kepala SPK, P2B dan Direktur AKPER DEPKES, mantan Direktur RSUD Banjarbaru)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrQ2tgv2K4nRISeaWdGoo8My4CzC9TGMnugtSzNvsh-oUtxA_Gdb2nlScLbAdHoKVLWmnP9Okr92AAErAMsq4gCGaBtInCnDRSbJGHg6LI7vyatolfHRvyfRPYDWDCzr2Ur_N4mkfjGVM/s1600/1349495880215.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrQ2tgv2K4nRISeaWdGoo8My4CzC9TGMnugtSzNvsh-oUtxA_Gdb2nlScLbAdHoKVLWmnP9Okr92AAErAMsq4gCGaBtInCnDRSbJGHg6LI7vyatolfHRvyfRPYDWDCzr2Ur_N4mkfjGVM/s400/1349495880215.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijitgXfA_91HLTiyZAnQ8Z5FYfI1kCkfGwbwP-hODSDM7TFHV-JdulnzEIE_IyzGPnnBWyxyggP9VrEtEbQujPBOOA5GoAAa6g2DH5mnPrBnntJe9dU_92oDrMay0dF65Tl6QcqqA2Qhs/s1600/1349495767105.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijitgXfA_91HLTiyZAnQ8Z5FYfI1kCkfGwbwP-hODSDM7TFHV-JdulnzEIE_IyzGPnnBWyxyggP9VrEtEbQujPBOOA5GoAAa6g2DH5mnPrBnntJe9dU_92oDrMay0dF65Tl6QcqqA2Qhs/s400/1349495767105.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdG-nUobZoQOPE8OEwxFb2k_1ikkeVb0M7Gyg-V4HtOPkE8231kCGkblvCJtgGYlTVEoXJMFXQ9oDIAPyg0D_Lw3wcW51tEHOeGuGuJgBR0RHp1D35iRtbiMpQdnN97miTasED2okQsYI/s1600/1349495786195.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdG-nUobZoQOPE8OEwxFb2k_1ikkeVb0M7Gyg-V4HtOPkE8231kCGkblvCJtgGYlTVEoXJMFXQ9oDIAPyg0D_Lw3wcW51tEHOeGuGuJgBR0RHp1D35iRtbiMpQdnN97miTasED2okQsYI/s400/1349495786195.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPMzH8cW4I-eCjHvuM-TYWzk2uwbi4gnV86HkaAM2Fk0vxaE3aMB07DR2kjRUQL_rT6G9wojH8A6x6SMLzDxp3F6BrmJuRZtqPjpm8PGoPwe6IlVfnm9GsnITXsXjWIk5uyKZstffxLjs/s1600/1349495810198.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPMzH8cW4I-eCjHvuM-TYWzk2uwbi4gnV86HkaAM2Fk0vxaE3aMB07DR2kjRUQL_rT6G9wojH8A6x6SMLzDxp3F6BrmJuRZtqPjpm8PGoPwe6IlVfnm9GsnITXsXjWIk5uyKZstffxLjs/s400/1349495810198.jpg" width="400" /></a></div>
<br />PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-21440441766165503452012-09-30T22:39:00.003-07:002012-09-30T22:45:25.714-07:00RAPAT KERJA 2012<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7bkvhqKFLoqjAaPsgHtNMmKZA5PdvKrj21JRrkDS3qfESNkmWkLyK-09WcPvQjkCHxkqc3SSQC56io6eno3Fhdlun48sVRO88oe3Yywk1Lg61iW01XNBheAJZepmmnWELISk9gbBnEts/s1600/2012-10-01+12.11.55.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7bkvhqKFLoqjAaPsgHtNMmKZA5PdvKrj21JRrkDS3qfESNkmWkLyK-09WcPvQjkCHxkqc3SSQC56io6eno3Fhdlun48sVRO88oe3Yywk1Lg61iW01XNBheAJZepmmnWELISk9gbBnEts/s640/2012-10-01+12.11.55.jpg" width="640" /></a></div>
Pada Hari Senin Tanggal 1 Oktober 2012 Pengurus PPNI Kab. Tapin melaksanakan rapat kerja bertempat di Sekretariat RSUD Sanggul Rantau dengan dihadiri seluruh pengurus dan perwakilan Puskesmas yang pimpinannya dijabat oleh Perawat dengan membahas hasil Pra Mukerprov Bulan Juli 2012 di Batulicin. <br />
Adapun hasil keputusan adalah :<br />
1. Biaya pengurusan STR akan dibicarakan dalam Mukerprov yang akan datang<br />
2. Registerasi Online untuk menjadi anggota PPNI pusat dan ICN difasilitasi oleh sekretariat dengan mengajak masing-masing perawat di PKM untuk belajar entry data<br />
3. Iuran bulanan anggota at dan PPNI Kab, Prov, Pusat dan ICN akan diperhitungkan menunggu hasil Mukerprov<br />
4. Palaksanaan pembuatan DUPAK Perawat akan terus dievalusi dan akan bekerjasama dengan Dinkeskab Tapin<br />
5. Evaluasi kegiatan organisasi dan rencana kegiatan yang akan datangPPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-43993369940391099862012-07-25T20:32:00.002-07:002012-07-25T20:32:32.656-07:00Pahami moratorium dengan komprehensif<div style="text-align: justify;">
Jakarta-Humas, Moratorium (penundaan
penerimaan) CPNS perlu dipahami secara komprehensif. Moratorium bukan
berarti tidak ada sama sekali penerimaan pegawai. Melalui persyaratan
yang ketat, tetap dimungkinkan penerimaan kebutuhan tenaga tertentu yang
merupakan pengecualian dalam moratorium, misalnya tenaga pendidik,
tenaga kesehatan, tenaga khusus yang sangat mendesak bahkan termasuk
pengangkatan honorer . Disamping itu, yang perlu diperhatikan juga
adalah anggaran belanja pegawai tidak boleh lebih dari 50% dari APBD.
Informasi ini disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Humas Tumpak Hutabarat
saat beraudiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Padang Pariaman di Ruang
Rapat lantai 1 gedung I BKN Pusat Jakarta, Rabu (25/7). Ikut hadir
dalam audiensi ini Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengendalian
Kepegawaian (Dalpeg) II.B Carnadi dan Kasubdit Perancang
Perundang-undangan I Haryomo Dwi Putranto. Tema yang dibahas dalam
audiensi ini antara lain adalah moratorium CPNS dan tenaga honorer
kategori II (k 2).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" src="http://www.bkn.go.id/images/stories/paria.jpg" /></div>
<h5 style="text-align: center;">
Kabag Humas Tumpak Hutabarat (kedua dari
kanan) menjelaskan permasalahan kepegawaian didampingi Kasubdit
Perancang Perundang-undangan I Haryomo Dwi Putranto (paling kanan),
Kasubdit Dalpeg II.B Carnadi (paling kiri), dan Ketua Komisi I DPRD
Padang Pariaman Herry Syahnil</h5>
<div style="text-align: justify;">
Tumpak Hutabarat lebih lanjut menegaskan
bahwa semangat moratorium adalah untuk menata dan menghitung jumlah
kebutuhan PNS masing-masing instansi. “Jika tidak ada moratorium,
sebagian daerah akan bangkrut, karena APBD-nya terlalu banyak
dikeluarkan untuk pembayaran gaji pegawai,” tegasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kesempatan yang sama, Haryomo Dwi
Putranto menyampaikan bahwa moratorium PNS berdasarkan pada keputusan
bersama antara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan yang berlaku hingga
Desember 2012. Selain itu, daerah yang mempunyai peluang tersebut juga
harus melengkapi beberapa persyaratan diantaranya melakukan perhitungan
kebutuhan pegawai, analisis jabatan serta analisis beban kerja sesuai
dengan Permenpan-RB No. 26 Tahun 2011 tentang Pedoman Perhitungan Jumlah
Kebutuhan PNS Yang Tepat Untuk Daerah, yang apabila daerah yang
bersangkutan tidak melakukannya maka tidak akan diberikan formasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" src="http://www.bkn.go.id/images/stories/pariab.jpg" /></div>
<h5 style="text-align: center;">
Tengah berjalan, Audiensi DPRD Padang Pariaman dengan BKN</h5>
<div style="text-align: justify;">
Terkait permasalahan tenaga honorer,
Carnadi menjelaskan bahwa instansi pemerintah di pusat dan daerah harus
melakukan pendataan tenaga honorer K II di unit kerjanya serta
melaporkannya ke BKN. Selain itu pengangkatannya menjadi CPNS dilakukan
melalui tes sesama tenaga honorer K II, dan berdasarkan kebutuhan
pegawai di instansi yang ada, dengan tetap mempertimbangkan aspek
keuangan negara. Jadi, tidak semua honorer K II diangkat menjadi CPNS.
(aman-tawur)<br />
<a href="http://www.bkn.go.id/in/berita/2053-pahami-moratorium-secara-komprehensif.html">sumber info</a></div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-15900568126143222752012-07-25T20:23:00.002-07:002012-07-25T20:23:26.257-07:00Belum ada UU Keperawatan, Posisi perawat selalu "terjepit"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" height="299" src="http://www.inna-ppni.or.id/innappni/foto_berita/76perawat.jpg" width="400" /><br /><span style="color: black; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sekjen Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah SKP
SH MH Kes mengatakan, tugas perawat kesehatan yang notabene sebagai
tangan panjang dokter sering berada pada posisi yang terjepit. Jika
terjadi kesalahan atau malpraktek, maka lebih sering ditimpakan pada
perawat, karena memang batasan-batasan jelas aturan keperawatan belum
ada.
</span>
<span style="color: black; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span>
</div>
<br />
<br />
<br />
<span style="color: black; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">
Hal itu diungkapkan Harif Fadhillah ketika menjadi pembicara pada
seminar nasional tentang aspek legal registrasi perawat sebagai
perlindungan hukum dalam praktik keperawatan, di Auditorium RSUD Saras
Husada Purworejo, beberapa waktu lalu. Hadir dalam seminar tersebut
Ketua PPNI Provinsi Jawa Tengah dan Ketua PPNI Yogyakarta, Ketua PPNI
Kabupaten Purworejo, serta dari Kejaksaaan Negeri dan Polres sebagai
narasumber. Menurutnya, Undang-Undang (UU) Keperawatan sangat penting
untuk segera dibahas dan disahkan, guna menghindari ketidakjelasan.
“Bulan Juli ini Rancangan UU Keperawatan sudah masuk ke DPR, dan akan
dibahas pada pertengahan bulan. Kita sebagai PPNI untuk bisa dan terus
mengawal RUU keperawatan tersebut hingga sampai final untuk
disahkan,”katanya.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
<br />
Ia mencontohkan, ketika perawat salah dalam menerjemahkan tulisan resep
dokter dalam memberikan obat kepada pasien, yang berakibat fatal bagi
pasien. Dalam kasus seperti ini biasanya perawat yang disalahkan,
sehingga perawatlah yang harus berurusan dengan hukum. “Maka perawat
harus berani menolak ketika resep dokter tidak bisa dibaca, dan juga
harus berani menolak ketika disuruh menggunakan alat kesehatan padahal
sebelumnya tidak pernah dikenalkan penggunaan alat kesehatan
tersebut,”tegasnya.<br />
<br />
Disamping itu, dalam upaya perlindungan utama seorang perawat untuk
membela diri, perawat harus berusaha memahami konsep malpraktik dan
memahami cara kerja hukum. Kemampuan membela diri sangat diperlukan,
agar perawat tidak menjadi mangsa orang-orang yang ingin mengail di air
keruh.<br />
<br />
“Sehingga harus waspada terhadap kemungkinan ‘somebody’ dirumah sakit
tempat anda bekerja, yang tidak untuk berobat atau besuk pasien, tetapi
untuk menemukan pasien yang kecewa dan memprofokasinya agar menggugat
anda,” paparnya.<br />
Menurutnya, praktik tenaga kesehatan dianggap salah apabila melanggar
hukum pidana, perdata dan administrasi. Untuk pelanggaran hukum
diselesaikan melalui hokum, sedangkan pelanggaran kode etik diselesaikan
melalui majelis kode etik.<br />
<br />
Terkait dengan praktik perawat Harif menegaskan hal yang harus
diperhatikan perawat dalam melakukan praktik agar sesuai dengan
Permenkes no.148/2010 antara lain memiliki izin STR ( Surat Tanda
Registrasi) tentang registrasi tenaga kesehatan, syarat sertifikat
kompetensi, dan memiliki SIPP (Surat Izin Praktik Perawat) <a href="http://www.inna-ppni.or.id/innappni/berita-185-belum-ada-uu-keperawatan-posisi-perawat-selalu-ter.html">sumber info</a></span>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-74608166057956339602012-07-08T19:43:00.004-07:002012-07-08T19:43:52.957-07:00Deklarasi PPNI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="art-article">
Berikut adalah deklarasi dan komitmen bersama seluruh pengurus PPNI :<br />
<div style="text-align: center;">
<img border="0" src="http://www.inna-ppni.or.id/images/stories/deklarasi.jpg" /></div>
</div>
</div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-63576981272189411972012-07-08T19:41:00.000-07:002012-07-08T19:41:06.096-07:00Pastikan Anda Terdaftar Sebagai Anggota PPNI dengan Benar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<strong><span style="color: blue;"><span style="font-size: medium;"></span></span></strong>Mulai 4 Juni 2012, PPNI Pusat akan merilis data anggota PPNI yang telah terdaftar secara benar, Yaitu:<br />
1. Telah membayar iuran dan iuran telah dibayarkan serta didistribusikan ke PPNI Kab/Kota, PPNI Propinsi dan PPNI Pusat<br />
2. Besaran iuran didistribusikan sesuai dengan AD/ART Tahun 2010<br />
3. Telah mendapatkan No keanggotaannya yang dikeluarkan oleh PPNI Pusat.<br />
Dibawah ini kami tampilkan design Kartu Anggota (KTA) sesuai dengan hasil Rakernas PPNI 27-29 April 2012<br />
ATURAN DAN DESIGN KTA PPNI<br />
<img border="0" height="246" src="http://www.inna-ppni.or.id/images/stories/design%20kta%20ppni.jpg" width="367" /><img border="0" height="242" src="http://www.inna-ppni.or.id/images/stories/design%20kta%20ppni%20belakang.jpg" width="365" /><br />
<span style="font-size: medium;"><span style="color: red;">Ketentuan Disain dan Bentuk KTA</span></span><br />
1.Berbahan dasar Mika dengan warna dasar merah marun<br />2.Ukuran KTA: P= 8,7 Cm, L= 5,5 Cm, ujung-ujung persegi tumpul<br />3.Tampak depan warna dasar Merah marun ada variasi garis-garis:<br /> - Terdapat logo PPNI, Nama, alamat rumah, propinsi dan kabupaten, <br /> - Foto pemegang KTA (Bagraound foto biru), <br /> - BAR Code disisi kanan(Bar code nomor anggota + angka 0), <br />4.Tampak Belakang warna dasar merah marun variasi garis-garis bagraound logo PPNI: <br /> - Lima (5) butir Ketentuan pemegang KTA,<br /> - Tanda tangan Ketua Kab/Kota (sisi kiri), dan tanda tangan pemegang KTA (sisi Kanan)<br />5.Tulisan tampak depan berwarna putih, tulisan tampak belakang berwarna putih<br />6.Nomor KTA diberikan dan dikeluarkan oleh PPNI Pusat dengan usulan kabupaten/Kota. <br />7.Pencetakan
KTA dapat dilakukan di Kab/Kota mengikuti standar KTA yg ditetapkan
Pusat, bila ada Kab/Kota mencetak KTA ke Pusat secara tehnis akan
dibicarakan lebih lanjut<br />
informasi detail mengenai keanggotaan dan design KTA, silahkan hubungi :<br />
Bidang Organisasi PPNI : Sunardi di No 0811154895</div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-15265093302538019482012-07-08T19:28:00.002-07:002012-07-08T19:29:15.684-07:00Perawat di Australia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD2lXDGEXo8FMz2IdhxicV2Az83EEuPfCU1yUB-5S5Ux0Rk75wI_ykDnULyR2jsiqxWwA3girwMm2_U-cZ-060EzsbOd-oxQ2XAb6a4KMoMF0KqmO88JCMb9Cd7fsgNPKikOgm03Ra8jI/s1600/Jilbab1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD2lXDGEXo8FMz2IdhxicV2Az83EEuPfCU1yUB-5S5Ux0Rk75wI_ykDnULyR2jsiqxWwA3girwMm2_U-cZ-060EzsbOd-oxQ2XAb6a4KMoMF0KqmO88JCMb9Cd7fsgNPKikOgm03Ra8jI/s1600/Jilbab1.jpg" /></a></div>
Ilmu Keperawatan adalah impian masa kanak-kanak bagi banyak orang.
Bila Anda memutuskan untuk menjadikannya sebuah karir, dalam pekerjaan
nantinya Anda akan menghadapi orang dalam masa paling sulit ataupun
paling menyenangkan dalam hidup mereka. Tak diragukan lagi, keperawatan
adalah karir yang memuaskan sekaligus fleksibel.<br />
Terdapat dua jenis perawat di Australia:<br />
<ul>
<li>perawat terdaftar (Divisi 1), yang memberikan ragam perawatan yang penuh kepada pasien, termasuk pemberian obat-obatan; dan
</li>
<li>perawat dinas (Divisi 2), yang memberikan ragam perawatan yang terbatas di bawah pengawasan perawat terdaftar.</li>
</ul>
Untuk menjadi perawat terdaftar di Australia, Anda harus
menyelesaikan gelar sarjana dalam ilmu perawatan atau kebidanan (bila
Anda ingin berspesialisasi sebagai bidan). Anda akan menemukan program
studi di semua kota-kota besar di seluruh negara ini, jadi Anda akan
memiliki berbagai lokasi, gaya hidup dan iklim yang dapat dipilih.<br />
Gelar ini menekankan pada praktik klinis. Pada tahun pertama, Anda
akan memulai dengan studi dasar dalam ilmu manusia dan praktik
perawatan. Tahun kedua Anda akan meliputi lebih banyak pelatihan
praktik, dan tahun ketiga Anda kebanyakan akan dihabiskan dalam
pekerjaan.<br />
Untuk menjadi perawat dinas, Anda harus menyelesaikan sertifikat IV
atau kualifikasi diploma di lembaga Vocational Education and Training
(VET/Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan). Anda akan belajar penuh selama
dua tahun, termasuk penempatan kerja.<br />
<a name='more'></a><br />
Bila Anda memiliki gelar dalam ilmu lain, terdapat sejumlah kecil
gelar pascasarjana yang tersedia bagi Anda, biasanya memerlukan waktu
studi penuh selama dua tahun.<br />
Sebagian besar karir pascasarjana dirancang bagi mereka yang telah
bekerja dalam bidang ini. Anda dapat mengubah jalur karir Anda melalui
spesialisasi seperti perawatan kesehatan mental, perawatan manula
(bidang yang berkembang), pendidikan, perawatan kritis dan darurat,
pediatri atau kebidanan.<br />
Anda juga dapat memilih spesialisasi praktisi perawat, yang tersedia
melalui program Master di seluruh negara ini. Spesialisasi ini
memberikan praktik lanjutan dalam berbagai latar belakang perawatan
kesehatan.<br />
Perawat dengan kualifikasi Australia seringkali bekerja di luar
negeri. Apakah Anda memilih tingkat gelar ataupun kualifikasi VET,
pastikan bahwa program studi Anda mengarah ke lisensi perawat di
setidaknya satu negara bagian atau wilayah di Australia. Dengan
demikian, lebih besar kemungkinan lisensi tersebut diakui di luar
negeri. Hubungi pihak berwenang di negara Anda untuk memastikannya.<br />
Apakah Anda ingin menjelajahi ranah terbaru ataupun memasuki peran
paling tradisional dalam bidang yang sangat istimewa dan terus meluas
ini, Australia adalah tempat yang sangat baik untuk memulai perjalanan
Anda.<br />
Gunakan fungsi Pencarian kami untuk menemukan daftar lembaga pendidikan Australia yang menawarkan kualifikasi dalam bidang ini<br />
<a href="http://www.studyinaustralia.gov.au/id/Courses/Field-of-Education/06-Health/0603-Nursing">Sumber info</a></div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-51476561524926021752012-05-09T19:58:00.000-07:002012-05-09T19:58:15.757-07:00Hasil Rakernas PPNI 2012 di Banten<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimg0ja3G48Zs02LxlQ5zH_XF2KXwFKUj6Qn1CXDRfw_VwZl6xt2POk3lgcEX7UnvUEy9FckfTIM0nEb1b0yjyuRQhuU0MRyGYHyubKBuBLElshH6k-0I99RexCKYuq-_ht6b4PBNTafoM/s1600/logo+ppni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimg0ja3G48Zs02LxlQ5zH_XF2KXwFKUj6Qn1CXDRfw_VwZl6xt2POk3lgcEX7UnvUEy9FckfTIM0nEb1b0yjyuRQhuU0MRyGYHyubKBuBLElshH6k-0I99RexCKYuq-_ht6b4PBNTafoM/s320/logo+ppni.jpg" width="320" /></a></div>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">INSTRUKSI KEGIATAN INTERNATIONAL NURSE DAY <br /> <br /> Jakarta, 8 Mei 2012<br /> Nomor: 165/PP.PPNI/K/V/2012 <br /><span class="text_exposed_show"> Lamp : -<br /> Perihal : Instruksi kegiatan IND<br /> Kepada Yth.<br /> Pengurus PPNI Propinsi<br /> Di Seluruh Indonesia<br />
Dalam rangka memperingati Hari Perawat Sedunia tanggal 12 Mei 2012 dan
melaksanakan salah satu butir dalam deklarasi Rapat Kerja Nasional II
Persatuan Perawat Nasional Indonesia di Banten, Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menginstruksikan kepada Pengurus
Propinsi PPNI agar:<br /> 1. Pengurus Propinsi PPNI dan Pengurus Ikatan/Himpunan Tingkat Propinsi melaksanakan :<br /> a. Audensi kepada DPRD Propinsi dan Gubernur untuk meminta dukungan pengesahan Undang-Undang Keperawatan<br /> b. Audensi dengan Pimpinan Partai untuk mendapatkan dukungan pengesahan Undang-Undang Keperawatan<br /> c. Menyelenggarakan aksi damai/bhakti sosial bersama Pengurus Kabupaten/Kota berupa:<br /> • Membagikan bunga dengan tulisan dukungan terhadap Undang-Undang Keperawatan kepada masyarakat di tempat-tempat strategis<br />
• Pemeriksaan kesehatan gratis pada kelompok khusus (misal: kelompok
buruh pabrik, anak jalanan, pekerja tambang tradisional, dll)<br /> • Mengumpulkan tanda tangan dukungan terhadap Undang-Undang Keperawatan<br /> • Penyuluhan kesehatan kepada kelompok khusus (remaja SMA/SMP, dan kelompok remaja masjid)<br />
• Memasang spanduk di setiap Komisariat dengan tulisan “Perawat Rumah
Sakit ........ siap mendukung disahkannya Undang-Undang Keperawatan”<br /> 2. Melaksanakan publikasi semua kegiatan yang dilaksanakan melalui media massa<br />
3. Pengurus Propinsi melaporkan kegiatan tersebut kepada Pengurus Pusat
paling lambat pada tanggal 20 Mei 2012 dan sedapat mungkin disertai
dengan foto-foto kegiatan.<br /> 4. Membentuk Tim Satgas RUU tingkat Propinsi dan segera dilaporkan ke Pengurus Pusat.<br /> <br />
Berbagai kegiatan yang bersifat nasional diatas sangat penting demi
mendukung percepatan proses disyahkannya Undang Undang Keperawatan (UUK)
yang sedang diperjuangkan PPNI. <br /> <br /> Atas perhatian, kerjasama dan terlaksananya instruksi ini, kami sampaikan terimakasih.<br /> Pengurus Pusat<br /> Persatuan Perawat Nasional Indonesia<br /> Ketua Umum,<br /> Ttd<br /> <br /> Dewi Irawaty, MA, PhD<br /> Tembusan Yth.<br /> 1. Ketua PPNI Kab/Kota di seluruh Indonesia<br /> 2. Pertinggal</span></span></span></h6>
</div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-73534922915925434552012-05-09T19:43:00.000-07:002012-05-09T19:44:50.556-07:00Penerimaan Mahasiswa Baru D4 tahun 2012<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-4KVWhIe-Yzd435idau3ySoshyphenhyphenZnR3ZyLvaaTzXLUeWqLe_AnDIf1EEzo114JcVp0zYVNXnTCwnhE7VJZIQg7ArtkEvVy1GKKfa5MUu9C3YdtajuTrUC6s9qa7yyjXxZZ57xIm1laJGs/s1600/54037.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-4KVWhIe-Yzd435idau3ySoshyphenhyphenZnR3ZyLvaaTzXLUeWqLe_AnDIf1EEzo114JcVp0zYVNXnTCwnhE7VJZIQg7ArtkEvVy1GKKfa5MUu9C3YdtajuTrUC6s9qa7yyjXxZZ57xIm1laJGs/s320/54037.gif" width="320" /></a></div>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Penerimaan mahasiswa baru PRODI D-IV KEPERAWATAN ANESTESI REANIMASI <br />
, PRODI D-IV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (PERIOPERATIF) dan PRODI D-IV
KEPERAWATAN ANAK TAHUN AKADEMIK 2012/2013 POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
Leaflet dapat diunduh melalui link sebagai berikut: <br /> <br /> 1. Prodi DIV KAR (<a href="https://www.dropbox.com/s/9fnvv9rrj1o8zpi/D4%20KAR%20April%202012.pdf" rel="nofollow nofollow" target="_blank">https://www.dropbox.com/s/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>9fnvv9rrj1o8zpi/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>D4%20KAR%20April%202012.pdf</a><div style="cursor: pointer; display: inline; float: none; height: 16px; margin-left: 2px; padding: 0pt; position: relative; width: 16px;">
<span class="wrc0" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span></div>
<span class="wrc13" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span>)<br /> <br /><span class="text_exposed_show"> 2. Prodi DIV KAnak (<a href="https://www.dropbox.com/s/xz1zkz2gce0lak5/D4%20Keperawatan%20Anak%20April%202012.pdf" rel="nofollow nofollow" target="_blank">https://www.dropbox.com/s/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>xz1zkz2gce0lak5/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>D4%20Keperawatan%20Anak%20April<wbr></wbr><span class="word_break"></span>%202012.pdf</a><div style="cursor: pointer; display: inline; float: none; height: 16px; margin-left: 2px; padding: 0pt; position: relative; width: 16px;">
<span class="wrc0" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span></div>
<span class="wrc13" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span>)<br /> <br /> 3. Prodi DIV KMB (<a href="https://www.dropbox.com/s/dpv1x6oh08dccay/D4%20Medikal%20Bedah%20April%202012.pdf" rel="nofollow nofollow" target="_blank">https://www.dropbox.com/s/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>dpv1x6oh08dccay/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>D4%20Medikal%20Bedah%20April%20<wbr></wbr><span class="word_break"></span>2012.pdf</a><div style="cursor: pointer; display: inline; float: none; height: 16px; margin-left: 2px; padding: 0pt; position: relative; width: 16px;">
<span class="wrc0" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span></div>
<span class="wrc13" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span>)<br /> <br /> Keterangan Formulir :<br />
1. Pendaftaran Sipenmaru Prodi D-IV Keperawatan ini dilaksanakan secara
OFF LINE. Berkas pendaftaran dikirimkan ke Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tatabumi No.3, Banyuraden, Gamping,
Sleman, DI Yogyakarta<br /> 2. Untuk pendaftaran Prodi D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi ada 2 kelas:<br />
a. KELAS PUSTANSERDIKJUT (dana TUGAS BELAJAR) pendaftaran melalui
Dinas Kesehatan masing-masing dan akan diseleksi oleh Badan PPSDM
Kesehatan Kemenkes RI<br /> b. KELAS MANDIRI pendaftaran melalui Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta <br /> 3. Informasi selengkapnya & Formulir pendaftaran silahkan klik dan download:<br /> <br /> a. Utk mendaftar D-IV Keperawatan Anestesi Reanimasi (<a href="http://www.scribd.com/doc/92210579/Informasi-Sipenmaru-Div-Anestesi-Mandiri" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://www.scribd.com/doc/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>92210579/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>Informasi-Sipenmaru-Div-Anestes<wbr></wbr><span class="word_break"></span>i-Mandiri</a><div style="cursor: pointer; display: inline; float: none; height: 16px; margin-left: 2px; padding: 0pt; position: relative; width: 16px;">
<span class="wrc0" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span></div>
<span class="wrc13" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span>) </span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"><br /> b. Utk mendaftar D-IV Keperawatan Medikal Bedah (<a href="http://www.scribd.com/doc/92210327/Info-Sipenmaru-D-IV-Medikal-Bedah" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://www.scribd.com/doc/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>92210327/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>Info-Sipenmaru-D-IV-Medikal-Bed<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ah</a><div style="cursor: pointer; display: inline; float: none; height: 16px; margin-left: 2px; padding: 0pt; position: relative; width: 16px;">
<span class="wrc0" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span></div>
<span class="wrc13" style="height: 16px; padding-right: 16px; width: 16px;"></span>)<br /> <br /> Hal-hal yg kurang jelas, dpt ditanyakan ke Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, No. Telp (0274) 617885</span></span></span></h6>
</div>
</div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-32217152094522104892012-03-17T05:02:00.002-07:002012-03-17T05:03:56.549-07:00HUT ke 38 PPNI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDvS74oKZEjBAyX5dc0jZSTrsSACwSLd4wS9vW14LXf1b5mHSDK0BxcnwqO7vPjbnpI81IDjLnY-WOqnIdWklXbb4W1Ib8mncH4_ANjcvjOz9RE-Ekj3vB9hDFCgeK40-3e2XhfXryaAk/s1600/ppni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDvS74oKZEjBAyX5dc0jZSTrsSACwSLd4wS9vW14LXf1b5mHSDK0BxcnwqO7vPjbnpI81IDjLnY-WOqnIdWklXbb4W1Ib8mncH4_ANjcvjOz9RE-Ekj3vB9hDFCgeK40-3e2XhfXryaAk/s1600/ppni.jpg" /></a></div>
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tepat pada tgl 17 Maret
2012 akan berulang tahun yang ke 38, pada HUT saat ini dengan TEMA<br />
<span style="color: cyan;"><b><span style="font-size: small;"><i><span style="color: blue;">" Undang-undang keperawatan menjamin pelayanan keperawatan yang aman untuk masyarakat"</span></i></span></b></span><br />
Untuk semua PPNI propinsi dihimbau untuk melakukan kegiatan bhati sosial
secara serentak dan menyeluruh. bhakti sosial sebagai bentuk pengabdian
kepada masyarakat perawat yang dapat lansgung dirasakan oleh Masyarakat
Indonesia sehingga dapat memberikan sumbangsih terhadap terwujudnya
masyarakat sehat di Indonesia.<br />
<div style="text-align: center;">
<b>DIRGAHAYU PPNI DIRGAHAYU PERAWAT INDONESIA </b></div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-81569905567971350622012-03-12T07:25:00.001-07:002012-03-12T07:25:27.057-07:00TORTICOLIS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoriROTh7ypRHG9Gx4Ryw7HvWyrYOLoJ2olZdP_-IMRajHbLRG0DVanIBK7LBCbAGMACVpPxELMfNj_e2jIAJufug_oqLj4df6DKm3oNxu1o6ltc5MkS5MUr_57DAGXbQOfxnP-_wDPxU/s1600/tarkotollis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoriROTh7ypRHG9Gx4Ryw7HvWyrYOLoJ2olZdP_-IMRajHbLRG0DVanIBK7LBCbAGMACVpPxELMfNj_e2jIAJufug_oqLj4df6DKm3oNxu1o6ltc5MkS5MUr_57DAGXbQOfxnP-_wDPxU/s320/tarkotollis.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
Kata Tortikolis berasal dari bahasa Latin , torta ( twisted = terputar )
dan collum ( leher ). Tortikolis menggambarkan posisi abnormal leher.
Gangguan tortikolis yang paling sering ditemukan adalah Congenital
Muscular Torticolis yaitu kondisi keterbatasan gerakan leher kongenital
atau bawaan sejak lahir, dimana anak akan menahan atau memposisikan
kepala pada satu sisi dengan dagu mengarah pada sisi yang berlawanan.<br />
<br />
<i>Apakah penyebab Tortikolis ?</i>:
<br />
<div style="margin-top: 5px; margin: 20px;">
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div>
Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui. Ada berbagai faktor
yang dianggap sebagai penyebab diantaranya trauma lahir, malposisi
in-utero, infeksi, iskemia jaringan, abnormalitas vertebra seperti
rotary subluxation of the atlanto-axial joints atau hemivertebra,
problem imbalance of extraocular muscles ( Ocular Torticollis ) serta
ketidakseimbangan neurologis ( Benign Paroxysmal Torticollis ). Davids,
Wenger dan Mubarak ( 1993 ) melalui penilaian anatomis, pemeriksaan
klinis dan MRI menyatakan bahwa tortikolis merupakan gejala sisa dari
uterine or perinatal compartment syndrome. <br />
<br />
Otot sternocleidomastoid memendek karena berubah menjadi jaringan ikat
akibat gangguan vaskularisasi atau karena posisi kepala saat
intrauterin Ho BCS, Lee EH, Singh K (1999) yang meneliti 91 pasien
tortikolis menemukan trauma lahir yang menyebabkan tortikolis adalah
persalinan letak vertex dan sisi lesi tergantung letak bahu pada saat
persalinan. <br />
<br />
Trauma saat persalinan dapat menyebabkan perdarahan pada otot leher
terutama otot sternocleidomastoid.. Weiner DS ( 1976 ) melaporkan 0.6% -
20% dari tortikolis mengalami juga hip dysplasia.
</div>
</div>
</div>
<br />
<div style="margin-top: 5px; margin: 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<i>Apakah gejalanya ?</i>:
</div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div>
Pada bayi baru lahir, massa yang firm, non-tender didapatkan pada
bagian tengah otot sternocleidomastoid. Kondisi ini tidak menyebabkan
sakit tapi orangtua akan cemas karena leher terangkat dan terpaku pada
satu sisi atau arah. <br />
<br />
Kadangkala didapatkan massa lain yang dapat dilihat atau dirasakan pada
otot ini yang merupakan hematoma yang sedang dalam proses membentuk
jaringan ikat. Massa ini dapat sembuh total pada usia 3 bulan. <br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://cdn-u.kaskus.us/35/yrjlxxse.jpg" /><br />
<br />
Jika tidak terkoreksi sebelum usia 1 tahun massa ini dapat berganti
menjadi jaringan ikat sehingga otot semakin memendek , keterbatasan
gerakan leher permanen. Kondisi ini mengakibatkan posisi kepala selalu
miring ke satu sisi, dan jika dibiarkan anak bertumbuh dengan kondisi
ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak dan wajah,
kepala dan wajah menjadi asimetris, datar pada sisi otot yang memendek
dan mengakibatkan kelainan yang disebut plagiocephaly, kepala dan wajah
menjadi miring pada satu sisi. <br />
<br />
Datar pada satu sisi dan menonjol pada sisi lainnya. Artinya bila lebih
dari usia 1 tahun hal ini tidak terkoreksi maka wajah yang tidak
asimetris akan menetap. <br />
<br />
Sisi kanan terlibat pada 75% kasus artinya anak menahan posisi kepala
terangkat ke kanan, sedangkan wajah dan dagu berotasi ke kiri (
MacDonald D, 1969).
</div>
</div>
</div>
<br />
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<i>Bagaimana mengobati Tortikolis ?</i>:
</div>
Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan radiologis untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya masalah pada daerah leher dan panggul, dokter akan
dapat menentukan penyebab dari tortikolis. Pada awalnya terapi utama
yang dilakukan adalah latihan peregangan secara halus dan lembut pada
otot yang mengalami pemendekan 15-20 kali, 4-6 kali per-hari.<br />
<br />
Pada tortikolis kanan, kepala terangkat ke kanan, wajah terputar ke
kiri. Peregangan dilakukan dengan mengangkat wajah ke kiri ( telinga
kiri mendekati bahu dan putar wajah ke kanan – dagu ke arah bahu kanan
).<br />
<br />
Pada tortikolis kiri, kepala terangkat ke kiri dan wajah terputar ke
kanan. Stretching dilakukan dengan dengan mengangkat kepala ke kanan (
telinga kanan mendekati bahu dan putar wajah ke kiri – dagu ke arah bahu
kiri ).<br />
<br />
Dibutuhkan bantuan orang lain untuk stabilisasi bahu saat melakukan
peregangan. Latihan harus konsisten dan dilakukan sampai usia 1 tahun<br /><a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7645135">Sumber info</a>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-24794747946460046492012-03-05T19:16:00.000-08:002012-03-05T19:16:04.455-08:00Aturan dasar… Sikap positif tumbuh dari Pola pikir yang positif<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOGl-avXqXriNQtztptI3lDmy6zgPlBw25opT0JFvTJ601A2KzwAWqga2NGq0AIFhzExfw8VcVyLJMD9KJ3Ip_S9PWeq891NGjAGa-iTcAIToKBzVs5XsgJqwjRugrmsuixCoQ0sy6zm0/s1600/anatomi-otak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOGl-avXqXriNQtztptI3lDmy6zgPlBw25opT0JFvTJ601A2KzwAWqga2NGq0AIFhzExfw8VcVyLJMD9KJ3Ip_S9PWeq891NGjAGa-iTcAIToKBzVs5XsgJqwjRugrmsuixCoQ0sy6zm0/s320/anatomi-otak.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<blockquote>
<center>Mengapa sikap positif penting?
<br />
</center></blockquote>
</div>
<ul>
<li>Dapat mempengaruhi kondisi pribadi seseorang --> <em>self confidence </em></li>
<li>Dapat mempengaruhi kondisi lawan bicara </li>
<li>Dapat mempengaruhi lingkungan </li>
<li>“Law of attraction”</li>
<li>Sebagai media pelayanan --> pencitraan diri dan perusahaan </li>
</ul>
<br />
<h4>
Apa itu sikap positif? </h4>
<br />
<ul>
<li>definisi versi <em>American Heritage Dictionary</em>, yakni: <em>"Cara berpikir atau merasakan dalam kaitannya dengan sejumlah persoalan"</em>
<br />Dengan kata lain sikap adalah apa yang terjadi dalam diri seseorang,
pikiran - pikiran dan perasaan - perasaan; tentang diri sendiri, orang
lain, keadaan dan kehidupan secara umum. </li>
<li>Pikiran positif dan perasaan positif itu biasanya bermanifestasi
dalam bentuk optimisme yang tinggi, pantang menyerah, percaya diri,
mudah bersyukur, sabar, menghargai orang lain, menghargai perbedaan,
mudah berteman, mengambil tanggung jawab atas dirinya sendiri atau
pantang menyalahkan orang lain dan keadaan.</li>
<br />
Cerita inspiratif <img align="right" alt="Motivasi Diri Perawat" height="249" src="http://lh6.ggpht.com/_hDFHtuEawAY/TKNjUgfIwEI/AAAAAAAABC8/YZzAD2Oa4DM/ISTRIKU%20TERSAYANG1.jpg" style="display: inline; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" title="Motivasi Diri Perawat" width="200" /><ul>
<li>Salah satu contoh dari sikap positif diceritakan ulang oleh Zig Ziglar dalam bukunya berjudul <em>"Better than Good"</em>; Majalah <em>Rotarian</em>
yang terbit pada bulan Maret 1988 mengisahkan tentang suatu organisasi
alam liar yang menawarkan imbalan sebesar lima ribu dollar untuk
setiap serigala yang tertangkap hidup-hidup untuk tujuan relokasi. Sam
dan Jed menerima tantangan itu dan menjadi pemburu hadiah. Yang
terutama merasa yakin adalah Sam; ia yakin dengan pengetahuannya dan
Jed yakin tentang habitat serigala, mereka bisa meraih keberuntungan.
<br />
<br />
Mereka menghabiskan waktu siang-malam menjelajahi wilayahnya,
mencari-cari gerombolan serigala untuk dijadikan sasaran, tetapi tidak
sedikit pun melihat sesuatu. Setelah lelah berhari-hari melakukan
pencarian, mereka jatuh tertidur jauh di tengah malam, di sekitar api
unggun mereka. Sesuatu menyebabkan Sam terbangun dari tidurnya yang
nyenyak. Sambil bersandar pada satu siku, ia mendapati dirinya dan Jed
dikelilingi oleh kira-kira lima puluh serigala yang menggeram-geram
dengan mata yang berkilat-kilat dan gigi-gigi yang diperlihatkan. Ia
menyodok Jed dengan tongkat dan berbisik, "Jed! Bangun! Kita kaya!"</li>
</ul>
<blockquote>
Renungan…..
<br />
<ul>
<li>Bagaimana dengan Anda, apakah saat ini Anda sedang menghadapi
serigala buas dalam pekerjaan, usaha atau keluarga? Semua kita memiliki
pengalaman seperti Sam dan Jed. Serigala kita bisa saja datang dalam
wujud tuntutan kerja yang semakin meningkat, atasan yang susah
dipuaskan, pelanggan yang menyebalkan, atau kompetisi yang semakin
menggila.</li>
</ul>
</blockquote>
</ul>
<br />
<h4>
Bagaimana caranya Membangun pikiran positif?</h4>
<br />
<ol>
<li><strong>Langkah 1. Kuasai Pikiran Anda dengan penuh keyakinan </strong>
<ul>
<li>Kita memiliki kekuasaan untuk mengarahkan semangat, emosi,
naluri, kecendrungan, perasaan, suasana hati, sikap dan perilaku anda
menuju sebuah hasil akhir. </li>
<li>Untuk menangkis segala hal negatif, afirmasikan selalu seperti ini :
<br />
<em>”Pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya!”</em></li>
</ul>
</li>
<li><strong>Langkah 2. Tetapkan yang diinginkan dan yang tidak! </strong>
<ul>
<li>Kita harus belajar mendisiplinkan pikiran kita dan
memvisualisasikan hal-hal yang anda inginkan. Jangan biarkan lingkungan
atau orang lain mendiktekan bayangan negatif pada kita.</li>
</ul>
</li>
<li><strong>Langkah 3. Terapkan Hukum Utama</strong></li>
<ul>
<li>Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan. Sebaliknya
jangan memperlakukan orang lain dengan buruk jika kita tidak ingin
diperlakukan demikian.</li>
</ul>
<li><strong>Langkah 4. Singkirkan semua pikiran negative</strong></li>
<ul>
<li>Cukup tanyakan pada diri kita,<em>”apakah ini positif atau negatif?”</em>. Ketika kita gagal menguasai pikiran kita, maka reaksi kita cenderung akan negatif.
<br />
Semakin sering kita berlatih menggunakan sikap mental positif, semakin cepat kita menyadari munculnya pikiran negatif.</li>
</ul>
<li><strong>Langkah 5. Berbahagialah!! </strong></li>
<ul>
<li>Supaya kita merasa <strong>bahagia</strong>, bertingkahlah seperti orang bahagia! Agar bersemangat, kita harus bertindak dengan penuh <strong>semangat</strong></li>
</ul>
<li><strong>Langkah 6. Bentuklah kebiasaan bertoleransi</strong></li>
<ul>
<li>Berpikirlah terbuka terhadap orang lain. Cobalah untuk menyukai
dan menerima orang lain apa adanya dan bukan menuntut atau berharap
mereka bisa seperti yang kita harapkan. </li>
</ul>
<li><strong>Langkah 7. Berikan sugesti positif pada diri sendiri</strong></li>
<ul>
<li>upayakan agar apa yang masuk dalam kelima indera anda adalah sesuatu yang bermanfaat dan memberikan <strong>kebahagiaan</strong>. Ambillah hal-hal yang indah saja.</li>
</ul>
<li><strong>Langkah 8. Gunakan Kekuatan Doa</strong></li>
<ul>
<li>Ketika anda berdoa, percayalah pada apa yang anda minta. Dalam
setiap badai, jiwa anda akan mendapat perlindungan dari sebuah doa.</li>
</ul>
<li><strong>Langkah 9. Tetapkan tujuan</strong></li>
<ul>
<li>Menetapkan tujuan adalah satu cara untuk menjaga pikiran kita
tetap berada pada hal yang kita inginkan, dan menjauhi hal-hal yang
tidak kita inginkan.
<br />
Tuliskan tujuan anda dalam selembar kertas. Visualisasikan diri anda
sendiri sedang meraih tujuan ini. Buatlah perencanaan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, kemudian ubahlah rencana tersebut menjadi
sebuah tindakan.</li>
</ul>
</ol>
<br />
<h4>
Tetap produktif dan termotivasi?</h4>
<br />
<ol>
<li><strong>Pecahlah tugas menjadi bagian kecil</strong> </li>
<ul>
<li>Skala prioritas </li>
<li>Konsentrasi pada tugas yang dilaksanakan </li>
<li>Berikan penghargaan pada diri untuk sebuah keberhasilan </li>
<li>Segera beralih ke tugas berikutnya </li>
</ul>
<li><strong>Efek bola salju</strong> </li>
<ul>
<li>Mengerjakan pekerjaan yang menyenangkan </li>
<li>Meningkatkan kepercayaan diri </li>
</ul>
<li><strong>Hindari mengerjakan tugas banyak sekaligus!! </strong></li>
<ul>
<li>Fokuslah pada apa yang sudah ada di depan mata anda. Selesaikan
tugas anda satu per satu. Saya jamin anda akan lebih produktif,
tingkat motivasi anda akan terus meningkat (seperti telah saya
sampaikan pada point 1 dan 2), serta anda akan menyelesaikan pekerjaan
dengan lebih cepat.</li>
</ul>
<li><strong>Beristirahat dan bersenang-senang</strong> </li>
<ul>
<li>Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan, seperti menonton bioskop,
pergi ke restoran favorit, chatting, atau berkumpul bersama dengan
sahabat-sahabat anda.</li>
</ul>
<li><strong>Istirahat sejenak</strong> </li>
<ul>
<li>Beristirahat lagi? Ya, namun kali ini adalah istirahat sejenak.
Setelah anda bekerja selama 40-45 menit, ambillah break ringan selama
3-5 menit. Disarankan anda sedikit menjauh dari area kerja anda.</li>
</ul>
</ol>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/09/cara-mempunyai-sikap-dan-motivasi-yang.html">Sumber Info</a><br />Read more: <a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/09/cara-mempunyai-sikap-dan-motivasi-yang.html#ixzz1oMWk2ccl" style="color: #003399;">Cara mempunyai Sikap dan Motivasi yang Positif</a> </div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-25216593111276299442012-03-05T19:06:00.001-08:002012-03-05T19:11:04.914-08:00Akut Miokard Infark<h4>
PENGERTIAN</h4>
<br />
Infark miocardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung
akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner
berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002)<br />
<br />
Infark miocard acut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 1999)<br />
<br />
<a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/"><img alt="Anatomi Jantung" class="c1" src="http://lh6.ggpht.com/_hDFHtuEawAY/TM1Ni4OdaaI/AAAAAAAABJ0/MX_q4kR0vMU/Jantung_AMI.jpg" title="Anatomi Jantung" /></a><br />
<h4>
2. ETIOLOGI (kasuari, 2002)</h4>
<br />
<b>Faktor penyebab :</b><br />
<ol class="1">
<li>Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
<ol class="a">
<li>Faktor pembuluh darah :
<ol class="x">
<li>Aterosklerosis.</li>
<li>Spasme</li>
<li>Arteritis</li>
</ol>
</li>
<li>Faktor sirkulasi :
<ol class="x">
<li>Hipotensi</li>
<li>Stenosos aurta</li>
<li>insufisiensi</li>
</ol>
</li>
<li>Faktor darah :
<ol class="x">
<li>Anemia</li>
<li>Hipoksemia</li>
<li>polisitemia</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li>Curah jantung yang meningkat :
<ol class="a">
<li>Aktifitas berlebihan</li>
<li>Emosi</li>
<li>Makan terlalu banyak</li>
<li>Hypertiroidisme</li>
</ol>
</li>
<li>Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
<ol class="a">
<li>Kerusakan miocard</li>
<li>Hypertropimiocard</li>
<li>Hypertensi diastolic</li>
</ol>
</li>
</ol>
<br />
<b>Faktor predisposisi :</b><br />
<ol class="1">
<li>Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
<ol class="a">
<li>Usia lebih dari 40 tahun</li>
<li>Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat setelah menopause</li>
<li>Hereditas</li>
<li>Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.</li>
</ol>
</li>
<li>Faktor resiko yang dapat diubah :
<ol class="a">
<li>Mayor :
<ol class="x">
<li>hiperlipidemia</li>
<li>hipertensi</li>
<li>Merokok</li>
<li>Diabetes</li>
<li>Obesitas</li>
<li>Diet tinggi lemak jenuh, kalori</li>
</ol>
</li>
<li>Minor:
<ol class="x">
<li>Inaktifitas fisik</li>
<li>Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif).</li>
<li>Stress psikologis berlebihan.</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
</ol>
<br />
<h4>
3. TANDA DAN GEJALA</h4>
<br />
Tanda dan gejala infark miocard (TRIAS) adalah :<br />
<ol class="1">
<li>Nyeri
<ol class="a">
<li>Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak
mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas,
ini merupakan gejala utama.</li>
<li>Keparahan nyeri dapat meningkat secaara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi.</li>
<li>Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat
menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan
kiri).</li>
<li>Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau
gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak
hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NTG).</li>
<li>Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.</li>
<li>Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.</li>
<li>Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat
karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor
(mengumpulkan pengalaman nyeri).</li>
</ol>
</li>
<li>Laborat<br />
Pemeriksaan Enzim jantung :
<ol class="a">
<li>CPK-MB/CPK<br />
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4 - 6 jam,
memuncak dalam 12 - 24 jam, kembali normal dalam 36 - 48 jam.</li>
<li>LDH/HBDH<br />
Meningkat dalam 12 - 24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali normal</li>
<li>AST/SGOT<br />
Meningkat (kurang nyata/khusus) terjadi dalam 6 - 12 jam, memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari</li>
</ol>
</li>
<li>EKG<br />
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan
simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi
kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis.</li>
</ol>
Skor nyeri menurut White :<br />
<ol class="1">
<li>= tidak mengalami nyeri</li>
<li>= nyeri pada satu sisi tanpa menggangu aktifitas</li>
<li>= nyeri lebih pada satu tempat dan mengakibatkan terganggunya
aktifitas, mislnya kesulitan bangun dari tempat tidur, sulit menekuk
kepala dan lainnya.</li>
</ol>
<br />
<h4>
4. PATHWAY</h4>
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12270183/PATHWAYSAMI.doc.html" target="_blank" title="Klik untuk Download Pathways AMI"><b>Download Pathway AMI</b></a><br />
<h4>
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG</h4>
<br />
<ol class="1">
<li>EKG<br />
Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis</li>
<li>Enzim Jantung.<br />
CPKMB, LDH, AST</li>
<li>Elektrolit.<br />
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, missal hipokalemi, hiperkalemi</li>
<li>Sel darah putih<br />
Leukosit (10.000 - 20.000) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah IMA berhubungan dengan proses inflamasi</li>
<li>Kecepatan sedimentasi<br />
Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI, menunjukkan inflamasi.</li>
<li>Kimia<br />
Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ acut atau kronis</li>
<li>GDA<br />
Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru acut atau kronis.</li>
<li>Kolesterol atau Trigliserida serum<br />
Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab AMI.</li>
<li>Foto dada<br />
Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau aneurisma ventrikuler.</li>
<li>Ekokardiogram<br />
Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.</li>
<li>Pemeriksaan pencitraan nuklir<br />
Talium : mengevaluasi aliran darah miocardia dan status sel miocardia missal lokasi atau luasnya IMA<br />
Technetium : terkumpul dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik</li>
<li>Pencitraan darah jantung (MUGA)<br />
Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan dinding regional dan fraksi ejeksi (aliran darah)</li>
<li>Angiografi koroner<br />
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya
dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji
fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan
pad fase AMI kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau emergensi.</li>
<li>Digital subtraksion angiografi (PSA)<br />
Teknik yang digunakan untuk menggambarkan pembuluh darah yang mengarah ke atau dari jantung</li>
<li>Nuklear Magnetic Resonance (NMR)<br />
Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup
ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan
bekuan darah.</li>
<li>Tes stress olah raga<br />
Menentukan respon kardiovaskuler terhadap aktifitas atau sering
dilakukan sehubungan dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan.</li>
</ol>
<h4>
6. PENATALAKSANAAN</h4>
<br />
Penatalaksanaan pada <a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/askep-jantung-ami-ima-acut-miocard.html" title="Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)">Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)</a> adalah antara lain:<br />
<ol class="1">
<li>Rawat ICCU, puasa 8 jam</li>
<li>Tirah baring, posisi semi fowler.</li>
<li>Monitor EKG</li>
<li>Infus D5% 10 - 12 tetes/ menit</li>
<li>Oksigen 2 - 4 lt/menit</li>
<li>Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 - 50 mg</li>
<li>Obat sedatif : diazepam 2 - 5 mg</li>
<li>Bowel care : laksadin</li>
<li>Antikoagulan : heparin tiap 4 - 6 jam /infus</li>
<li>Diet rendah kalori dan mudah dicerna</li>
<li>Psikoterapi untuk mengurangi cemas</li>
</ol>
<br />
<h4>
7. PENGKAJIAN PRIMER</h4>
<br />
Pengkajian Primer yang perlu dilakukan pada <a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/askep-jantung-ami-ima-acut-miocard.html" title="Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)">Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)</a> antara lain:<br />
<ol class="A">
<li>Airways
<ol class="1">
<li>Sumbatan atau penumpukan secret</li>
<li>Wheezing atau krekles</li>
</ol>
</li>
<li>Breathing
<ol class="1">
<li>Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat</li>
<li>Respirasi lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal</li>
<li>Ronchi, krekles</li>
<li>Ekspansi dada tidak penuh</li>
<li>Penggunaan otot bantu nafas</li>
</ol>
</li>
<li>Circulation
<ol class="a">
<li>Nadi lemah , tidak teratur</li>
<li>Takikardi</li>
<li>Tekanan Darah meningkat / menurun</li>
<li>Edema</li>
<li>Gelisah</li>
<li>Akral dingin</li>
<li>Kulit pucat, sianosis</li>
<li>Output urine menurun</li>
</ol>
</li>
</ol>
<br />
<h4>
8. PENGKAJIAN SEKUNDER.</h4>
<br />
Sedangkan pengkajian sekunder pada <a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/askep-jantung-ami-ima-acut-miocard.html" title="Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)">Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)</a>:<br />
<ol class="1">
<li>Aktifitas
<ol class="x">
<li>Gejala :
<ol class="a">
<li>Kelemahan</li>
<li>Kelelahan</li>
<li>Tidak dapat tidur</li>
<li>Pola hidup menetap</li>
<li>Jadwal olah raga tidak teratur</li>
</ol>
</li>
<li>Tanda :
<ol class="a">
<li>Takikardi</li>
<li>Dispnea pada istirahat atau aaktifitas</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li>Sirkulasi
<ol class="x">
<li>Gejala :
<ol class="a">
<li>Riwayat IMA sebelumnya</li>
<li>Penyakit arteri koroner</li>
<li>Masalah tekanan darah</li>
<li>Miabetes mellitus.</li>
</ol>
</li>
<li>Tanda :
<ol class="a">
<li>Tekanan darah: Dapat normal / naik / turun<br />
Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri</li>
<li>Nadi : Dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat
kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus (disritmia)</li>
<li>Bunyi jantung : Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin
menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain
ventrikel</li>
<li>Murmur : Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung</li>
<li>Friksi ; dicurigai Perikarditis</li>
<li>Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur</li>
<li>Edema : Distensi vena juguler, edema dependent, perifer, edema umum, krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel</li>
<li>Warna : Pucat atau sianosis, kuku datar, pada membran mukossa atau bibir</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li>Integritas ego
<ol class="x">
<li>Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi tacut mati,
perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir
tentang keuangan, kerja, keluarga</li>
<li>Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku menyerang, fokus pada diri sendiri, koma nyeri</li>
</ol>
</li>
<li>Eliminasi
<ol class="x">
<li>Tanda : normal, bunyi usus menurun.</li>
</ol>
</li>
<li>Makanan atau cairan
<ol class="x">
<li>Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar</li>
<li>Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan</li>
</ol>
</li>
<li>Hygiene
<ol class="x">
<li>Gejala atau tanda : kesulitan melakukan tugas perawatan</li>
</ol>
</li>
<li>Neurosensori
<ol class="x">
<li>Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat )</li>
<li>Tanda : perubahan mental, kelemahan</li>
</ol>
</li>
<li>Nyeri atau ketidaknyamanan
<ol class="x">
<li>Gejala :
<ol class="a">
<li>Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan
dengan aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin
(meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)</li>
<li>Lokasi : Tipikal pada dada anterior, substernal, prekordial, dapat
menyebar ke tangan, ranhang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.</li>
<li>Kualitas : "Crushing ", menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat .</li>
<li>Intensitas : Biasanya 10 (pada skala 1 - 10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami.</li>
<li>Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes mellitus, hipertensi, lansia</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li>Pernafasan:
<ol class="x">
<li>Gejala :
<ol class="a">
<li>Dispnea tanpa atau dengan kerja</li>
<li>Dispnea nocturnal</li>
<li>Batuk dengan atau tanpa produksi sputum</li>
<li>Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.</li>
</ol>
</li>
<li>Tanda :
<ol class="a">
<li>Peningkatan frekuensi pernafasan</li>
<li>Nafas sesak / kuat</li>
<li>Pucat, sianosis</li>
<li>Bunyi nafas (bersih, krekles, mengi), sputum</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li>Interkasi sosial
<ol class="x">
<li>Gejala :
<ol class="a">
<li>Stress</li>
<li>Kesulitan koping dengan stressor yang ada missal : penyakit, perawatan di RS</li>
</ol>
</li>
<li>Tanda :
<ol class="a">
<li>Kesulitan istirahat dengan tenang</li>
<li>Respon terlalu emosi (marah terus-menerus, tacut)</li>
<li>Menarik diri</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
</ol>
<br />
<h4>
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI</h4>
<br />
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan yang mungkin muncul pada <a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/askep-jantung-ami-ima-acut-miocard.html" title="Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)">Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)</a> antara lain sebagai berikut:<br />
<ol class="I">
<li><b>Nyeri</b> berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
<ol class="x">
<li>Ditandai dengan :
<ol class="a">
<li>Nyeri dada dengan / tanpa penyebaran</li>
<li>Wajah meringis</li>
<li>Gelisah</li>
<li>Delirium</li>
<li>Perubahan nadi, tekanan darah.</li>
</ol>
</li>
<li>Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan selama ......di RS</li>
<li>Kriteria Hasil:
<ol class="a">
<li>Nyeri dada berkurang misalnya dari skala 3 ke 2, atau dari 2 ke 1</li>
<li>Ekpresi wajah rileks / tenang, tak tegang</li>
<li>Tidak gelisah</li>
<li>Nadi 60 - 100 x / menit</li>
<li>Tekanan Darah 120/80 mmHg</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="a">
<li>Observasi karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan rasa nyeri dada tersebut.</li>
<li>Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas selama ada serangan dan istirahat.</li>
<li>Bantu klien melakukan tehnik relaksasi, mis nafas dalam, perilaku distraksi, visualisasi, atau bimbingan imajinasi.</li>
<li>Pertahankan Olsigenasi dengan bikanul contohnya (2 - 4 lt/menit)</li>
<li>Monitor tanda-tanda vital (Nadi & tekanan darah) tiap dua jam.</li>
<li>Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian analgetik.</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Resiko penurunan curah jantung</b> berhubungan dengan perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miocard
<ol class="x">
<li>Tujuan : Curah jantung membaik / stabil setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....x 24 jam di RS</li>
<li>Kriteria Hasil :
<ol class="1">
<li>Tidak ada edema</li>
<li>Tidak ada disritmia</li>
<li>Haluaran urin normal</li>
<li>Tanda Tanda Vital dalam batas normal</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Pertahankan tirah baring selama fase acut</li>
<li>Kaji dan laporkan adanya tanda - tanda penurunan COP, Tekanan Darah</li>
<li>Monitor haluaran urin</li>
<li>Kaji dan pantau Tanda-tanda Vital tiap jam</li>
<li>Kaji dan pantau EKG tiap hari</li>
<li>Berikan oksigen sesuai kebutuhan</li>
<li>Auskultasi pernafasan dan jantung tiap jam sesuai indikasi</li>
<li>Pertahankan cairan parenteral dan obat-obatan sesuai advis</li>
<li>Berikan makanan sesuai diitnya</li>
<li>Hindari valsava manuver, mengejan (gunakan laxan)</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Gangguan perfusi jaringan</b> berhubungan dengan iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
<ol class="x">
<li>Ditandai dengan :
<ol class="1">
<li>Daerah perifer dingin</li>
<li>EKG elevasi segmen ST & Q patologis pada lead tertentu</li>
<li>Respirasi lebih dari 24 x/ menit</li>
<li>Kapiler refill Lebih dari 3 detik</li>
<li>Nyeri dada</li>
<li>Gambaran foto torak terdpat pembesaran jantung & kongestif paru (tidak selalu)</li>
<li>Tekanan Darah > 120/80 mmHg, Analisa Gas Darah dengan : pa O2 < 80 mmHg, pa Co2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg</li>
<li>Nadi lebih dari 100 x/ menit</li>
<li>Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/HDL</li>
</ol>
</li>
<li>Tujuan : Gangguan perfusi jaringan berkurang / tidak meluas selama dilakukan tindakan perawatan di RS.</li>
<li>Kriteria Hasil:
<ol class="1">
<li>Daerah perifer hangat</li>
<li>Tidak sianosis</li>
<li>Gambaran EKG tidak menunjukan perluasan infark</li>
<li>Respirasi 16 - 24 x/ menit</li>
<li>Tidak terdapat clubbing finger</li>
<li>Kapiler refill 3 - 5 detik</li>
<li>Nadi 60 - 100x / menit</li>
<li>Tekanan Darah 120/80 mmHg</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Monitor Frekuensi dan irama jantung</li>
<li>Observasi perubahan status mental</li>
<li>Observasi warna dan suhu kulit / membran mukosa</li>
<li>Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya</li>
<li>Kolaborasi : Berikan cairan IV l sesuai indikasi</li>
<li>Pantau Pemeriksaan diagnostik / dan laboratorium mis EKG, elektrolit
, GDA (Pa O2, Pa CO2 dan saturasi O2). Dan Pemberian oksigen</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler</b>
berhubungan dengan penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium /
retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan protein plasma.
<ol class="x">
<li>Tujuan : Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama dilakukan tindakan keperawatan selama di RS</li>
<li>Kriteria Hasil :
<ol class="1">
<li>Tekanan darah dalam batas normal</li>
<li>Tidak ada distensi vena perifer / vena dan edema dependen</li>
<li>Paru bersih</li>
<li>Berat badan ideal (BB ideal TB -100 ± 10 %)</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Ukur masukan / haluaran, catat penurunan, pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan</li>
<li>Observasi adanya oedema dependen</li>
<li>Timbang Berat Badan tiap hari</li>
<li>Pertahankan masukan total caiaran 2000 ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler</li>
<li>Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, berikan diuretik.</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Kerusakan pertukaran gas</b> berhubungan dengan
gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan
membran alveolar- kapiler (atelektasis, kolaps jalan nafas / alveolar,
edema paru/efusi, sekresi berlebihan / perdarahan aktif)
<ol class="x">
<li>Ditandai dengan :
<ol class="1">
<li>Dispnea berat</li>
<li>Gelisah</li>
<li>Sianosis</li>
<li>Perubahan GDA</li>
<li>Hipoksemia</li>
</ol>
</li>
<li>Tujuan : Oksigenasi dengan GDA dalam rentang normal (pa O2 < 80
mmHg, pa Co2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg) setelah dilakukan
tindakan keperawtan selama di RS.</li>
<li>Kriteria hasil :
<ol class="1">
<li>Tidak sesak nafas</li>
<li>Tidak gelisah</li>
<li>GDA dalam batas Normal (pa O2 < 80 mmHg, pa Co2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg )</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Catat frekuensi & kedalaman pernafasan, penggunaan otot Bantu pernafasan</li>
<li>Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan / tidak adanya bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan misal krakles, ronki dll.</li>
<li>Lakukan tindakan untuk memperbaiki / mempertahankan jalan nafas misalnya , batuk, penghisapan lendir dll.</li>
<li>Tinggikan kepala / tempat tidur sesuai kebutuhan / toleransi pasien</li>
<li>Kaji toleransi aktifitas misalnya keluhan kelemahan / kelelahan selama kerja atau tanda vital berubah.</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Intoleransi aktifitas</b> berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik / nekrotik jaringan miocard
<ol class="x">
<li>Ditandai dengan gangguan frekuensi jantung, tekanan darah dalam aktifitas, terjadinya disritmia, kelemahan umum</li>
<li>Tujuan : Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama di RS</li>
<li>Kriteria Hasil :
<ol class="1">
<li>klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai kemampuan klien</li>
<li>Frekuensi jantung 60 - 100 x/ menit</li>
<li>Tekanan Darah 120 - 80 mmHg</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan Tekanan Darah selama dan sesudah aktifitas</li>
<li>Tingkatkan istirahat (di tempat tidur)</li>
<li>Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang tidak berat.</li>
<li>Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas, contoh
bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1
jam setelah mkan.</li>
<li>Kaji ulang tanda gangguan yang menunjukan tidak toleran terhadap aktifitas atau memerlukan pelaporan pada dokter.</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Cemas</b> berhubungan dengan ancaman aktual terhadap integritas biologis
<ol class="x">
<li>Tujuan : cemas hilang / berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama di RS</li>
<li>Kriteria Hasil :
<ol class="1">
<li>Klien tampak rileks</li>
<li>Klien dapat beristirahat</li>
<li>TTV dalam batas normal</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Kaji tanda dan respon verbal serta non verbal terhadap ansietas</li>
<li>Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman</li>
<li>Ajarkan tehnik relaksasi</li>
<li>Minimalkan rangsang yang membuat stress</li>
<li>Diskusikan dan orientasikan klien dengan lingkungan dan peralatan</li>
<li>Berikan sentuhan pada klien dan ajak kllien berbincang-bincang dengan suasana tenang</li>
<li>Berikan support mental</li>
<li>Kolaborasi pemberian sedatif sesuai indikasi</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
<li><b>Kurang pengetahuan</b> berhubungan dengan kurang
informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit jantung dan status
kesehatan yang akan datang, kebutuhan perubahan pola hidup
<ol class="x">
<li>Ditandai dengan pernyataan masalah, kesalahan konsep, pertanyaan, terjadinya kompliksi yang dapat dicegah</li>
<li>Tujuan : Pengetahuan klien tentang kondisi penyakitnya menguat setelah diberi pendidikan kesehatan selama di RS</li>
<li>Kriteria Hasil :
<ol class="1">
<li>Menyatakan pemahaman tentang penyakit jantung, rencana pengobatan, tujuan pengobatan & efek samping / reaksi merugikan</li>
<li>Menyebutkan gangguan yang memerlukan perhatian cepat.</li>
</ol>
</li>
<li>Intervensi :
<ol class="1">
<li>Berikan informasi dalam bentuk belajar yang berfariasi, contoh buku, program audio/ visual, Tanya jawab dll.</li>
<li>Beri penjelasan factor resiko, diet (Rendah lemak dan rendah garam) dan aktifitas yang berlebihan,</li>
<li>Peringatan untuk menghindari paktifitas manuver valsava</li>
<li>Latih pasien sehubungan dengan aktifitas yang bertahap contoh : jalan, kerja, rekreasi aktifitas seksual.</li>
</ol>
</li>
</ol>
</li>
</ol>
<br />
<h4>
DAFTAR PUSTAKA</h4>
<br />
<ol class="1">
<li>Carolyn M. Hudak. <i>Critical Care Nursing : A Holistic Approach.</i> Edisi VII. Volume II. Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC ; 1997</li>
<li>Susan Martin Tucker. <i>Patient Care Standarts</i>. Volume 2. Jakarta : EGC ; 1998</li>
<li>Lynda Juall Carpenito. <i>Handbook Of Nursing Diagnosis</i>. Edisi 8. Jakarta : EGC ; 2001</li>
<li>Long, B.C. <i>Essential of medical - surgical nursing : A nursing process approach</i>. Volume 2. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)</li>
<li>Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. <i>Brunner and Suddarth's textbook of medical - surgical nursing</i>. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)</li>
<li>Corwin, E.J. <i>Handbook of pathophysiology</i>. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)</li>
<li>Price, S.A. & Wilson, L.M. <i>Pathophysiology: Clinical concept of disease processes</i>. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992)</li>
<li>Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. <i>Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patients care.</i> Alih bahasa: Kariasa, I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan tahun 1993)</li>
<li>Suyono, S, et al. <i>Buku ajar ilmu penyakit dalam</i>. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001</li>
<li>Arif Mansjoer. <i>Kapita Selekta Kedokteran.</i> Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius ; 2000</li>
<li>Sandra M. Nettina , <i>Pedoman Praktik Keperawatan</i>, Jakarta, EGC, 2002</li>
<li>Kasuari, <i>Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler Dengan Pendekatan Patofisiology</i>, Magelang, Poltekes Semarang PSIK Magelang, 2002</li>
</ol>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<a href="http://ppnitapinrantau.blogspot.com/2012/03/akut-miokard-infark.html">Sumber info</a><br />
Read more: <a href="http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/askep-jantung-ami-ima-acut-miocard.html#ixzz1oMUXND7f" style="color: #003399;">Askep Jantung AMI / IMA (Acut Miocard Infark)</a> </div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-67809220105373345012012-02-13T20:39:00.000-08:002012-02-13T20:39:10.759-08:00Rumus-rumus yang biasa digunakan dalam proses keperawatan<b>1. Rumus Tetesan Cairan infus</b><br />Terkadang sebagai perawat,
menghitung tetesan perawat lebih sering dilakukan dengan ilmu kirologi,
walaupun ada beberapa yang tepat, namun tak banyak juga yang benar-benar
meleset jauh, karena kondisi pasien tak bisa semua modal kirologi,
beberapa penyakit gagal organ akan sangat berdampak buruk akibat
kelebihn cairan yang kita berikan. Sambil mereview lagi, mari kita
hitung rumus tetesan infuse<br /><b><i>Macro</i></b><br />Jika yang ingin
dicari tahu adalah berapa tetesan yang harus kita cari dengan modal kita
tahu jumlah cairan yang harus dimasukkan dan lamanya waktu, maka
rumusnya adalah:<br /><i><span class="Apple-style-span">Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60)</span></i><br />Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis, maka rumusnya adalah sebagai berikut:<br /><span class="Apple-style-span"><i>Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60)</i></span><br />Misal:
seorang pasien harus mendapat terapi cairan 500 ml dalam waktu 4 jam,
maka jumlah tetesan yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x
60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit begitupun untuk rumus lama
infuse tinggal dibalik aja.<br /><b><i>Micro</i></b><br />Selang infuse
micro adalah selang infuse yang jumlah tetesannya lebih kecil dari
macro, biasanya terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya digunakan
untuk bayi, anak dan pasien jantung dan ginjal. Rumus untuk menghitung
jumlah tetesannya adalah sebagai berikut:<br /><span class="Apple-style-span"><i>Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)</i></span><br />Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah sebagai berikut:<br /><span class="Apple-style-span"><i>Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60)</i></span><br />
<div>
<br /><span class="fullpost"><b>2. Rumus Rumpleed test</b><br />Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya ptekee (bintik merah pada penderita DBD), pte</span>kee
muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase awal
tidak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test adalah
untuk mengetahui lebih awal adanya ptekee. Rumus yang dipakai adalah <span class="Apple-style-span"><i>(Sistole + Diastole) / 2</i></span>, lalu <span class="Apple-style-span">tahan 5 – 10 menit</span>.
jika terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan rumpled
test positif, jika kurang maka disebut rumpled test negative. Misal kita
melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120, Diastole:
80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi
darah menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan
tahan selama 5 – 10 menit, lepaskan baru kita hitung jumlah bintik
merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal adanya gangguan trombosit
pada penderita DBD, namun bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD.</div>
<div>
<span class="fullpost"><b><br /></b></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><b>3. Rumus Kebutuhan Cairan</b><br />Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut:</span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pada anak < 10 Kg , maka</span> 10 Kg maka dihitung 100 ml/ B</span>B.
Missal BB 8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada
anak dengan BB 10 – 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah
50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml
ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya Pada
seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada
20 kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, missal seseorang dengan BB
40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20
ml = 400 ml sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg
adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari</div>
<div>
<span class="fullpost"><br /></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><b>4. Rumus luas Luka Bakar</b><br />Rumus
luas luka bakar memang terkadang membuat kita harus lebih mengerutkan
dahi, karena memang sulit-sulit gampang dalam penerapannya. Rumus pada
bayi menggunakan rumus 10 – 20 %, jika tangan dan kaki yang terkena maka
10 %, jika kepala, leher dan badan depan dan belakang maka 20 %. Untuk
dewasa</span> menggunakan rumus Rule of Nine yang digambarkan sebagai berikut:</div>
<div>
<span class="fullpost"><br /></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><b><br /></b></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><b>5. Rumus Body mass index (BMI)</b><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633187921473200946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMAyL54ouc6nljcBzjnZVKbCXMLWB2OKL_sySqOTqgr2jAHjrzpAn50t72CnW4l3KpzC1QUjy-1xQBJZJuFI7VzWcYslIbgvtRHVppSaZxgosJYHqS9b8MsqBf5BfACAEpHf0GDArtOpby/s320/luka+bakar.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; height: 277px; width: 320px;" /><br /></span></div>
<div>
<span class="fullpost">Body Mass Index dicari menggunakan rumus B<b>B (Kg) / TB2 (m)</b></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Underweight : </span></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Kurang dari 18.5</span></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Normal : 18.5 - 24.9 </span></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Overweight/pre-obes : 25.0 - 29.9 </span></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Obes I : 30-34.9 </span></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Obes II : 35-39.9 </span></span></div>
<div>
<span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px;">Obes III: lebih dari atau sama dengan 40</span></span></div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-78105303566835331012012-01-21T08:43:00.000-08:002012-01-21T08:43:37.324-08:00Luka dan perawatan modernLUKA DAN PERAWATANNYA<br />A. Pengertian<br />Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka<br />adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain<br />(Kozier, 1995).<br />Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :<br />1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ<br />2. Respon stres simpatis<br />3. Perdarahan dan pembekuan darah<br />4. Kontaminasi bakteri<br />5. Kematian sel<br />B. Jenis-Jenis Luka<br />Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka itu dan<br />menunjukkan derajat luka (Taylor, 1997).<br />1. Berdasarkan tingkat kontaminasi<br />a. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi<br />proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan,<br />genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang<br />tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt).<br />Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.<br />b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka<br />pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam<br />kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi<br />luka adalah 3% - 11%.<br />c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka<br />akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau<br />kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi<br />nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.<br />d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya<br />mikroorganisme pada luka.<br />2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka<br />a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi<br />pada lapisan epidermis kulit.<br />b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan<br />epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda<br />klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.<br />c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi<br />kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi<br />tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan<br />epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis<br />sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.<br />d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan<br />tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.<br />Luka dan Perawatannya <br />3. Berdasarkan waktu penyembuhan luka<br />a. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep<br />penyembuhan yang telah disepakati.<br />Gambat luka akut<br />b. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan,<br />dapat karena faktor eksogen dan endogen.<br />Gambat luka kronis<br />C. Mekanisme terjadinya luka :<br />1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal<br />yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura<br />seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)<br />2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan<br />dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.<br />3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang<br />biasanya dengan benda yang tidak tajam.<br />4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau<br />yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.<br />5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau<br />oleh kawat.<br />6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya<br />pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya<br />lukanya akan melebar.<br />7. Luka Bakar (Combustio)<br />D. Penyembuhan Luka<br />Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan<br />dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing<br />dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan<br />terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu<br />untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh, melindungi area yang luka bebas<br />dari kotoran dengan menjaga kebersihan membantu untuk meningkatkan penyembuhan<br />jaringan (Taylor, 1997).<br />1. Prinsip Penyembuhan Luka<br />Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997) yaitu: (1)<br />Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya<br />kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang, (2) Respon tubuh pada luka lebih<br />efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga, (3) Respon tubuh secara sistemik pada trauma,<br />(4) Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka, (5) Keutuhan kulit dan mukosa<br />membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari<br />mikroorganisme, dan (6) Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari<br />benda asing tubuh termasuk bakteri.<br />2. Fase Penyembuhan Luka<br />Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga<br />berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti<br />yang terjadi pada luka pembedahan (Kozier,1995).<br />Menurut Kozier, 1995<br />a. Fase Inflamatori<br />Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama<br />terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian<br />perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi<br />pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan<br />bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh platelet yang menyiapkan<br />matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel. Scab (keropeng) juga<br />dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu hemostasis<br />dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab epithelial sel<br />berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh<br />dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme<br />Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler<br />digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah<br />yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan<br />pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit<br />bengkak.<br />Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah<br />interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama<br />lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan mikroorganisme dan<br />sel debris melalui proses yang disebut pagositosis. Makrofag juga mengeluarkan<br />faktor angiogenesis (AGF) yang merangsang pembentukan ujung epitel diakhir<br />pembuluh darah. Makrofag dan AGF bersama-sama mempercepat proses<br />penyembuhan. Respon inflamatori ini sangat penting bagi proses penyembuhan<br />b. Fase Proliferatif<br />Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah<br />pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke<br />daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Diawali dengan mensintesis<br />kolagen dan substansi dasar yang disebut proteoglikan kira-kira 5 hari setelah terjadi<br />luka. Kolagen adalah substansi protein yang menambah tegangan permukaan dari<br />luka. Jumlah kolagen yang meningkat menambah kekuatan permukaan luka<br />sehingga kecil kemungkinan luka terbuka. Selama waktu itu sebuah lapisan<br />penyembuhan nampak dibawah garis irisan luka.<br />Kapilarisasi tumbuh melintasi luka, meningkatkan aliran darah yang<br />memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. Fibroblast berpindah dari pembuluh darah ke luka membawa fibrin. Seiring perkembangan<br />kapilarisasi jaringan perlahan berwarna merah. Jaringan ini disebut granulasi<br />jaringan yang lunak dan mudah pecah.<br />c. Fase Maturasi<br />Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah<br />pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya ,<br />menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan<br />elastisitas dan meninggalkan garis putih.<br />Menurut Taylor (1997):<br />a. Fase Inflamatory<br />Fase inflammatory dimulai setelah pembedahan dan berakhir hari ke 3 – 4<br />pasca operasi. Dua tahap dalam fase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Sebagai<br />tekanan yang besar, luka menimbulkan lokal adaptasi sindrom. Sebagai hasil adanya<br />suatu konstriksi pembuluh darah, berakibat pembekuan darah untuk menutupi luka.<br />Diikuti vasodilatasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah luka yang<br />dibatasi oleh sel darah putih untuk menyerang luka dan menghancurkan bakteri dan<br />debris. Lebih kurang 24 jam setelah luka sebagian besar sel fagosit ( makrofag)<br />masuk ke daerah luka dan mengeluarkan faktor angiogenesis yang merangsang<br />pembentukan anak epitel pada akhir pembuluh luka sehingga pembentukan kembali<br />dapat terjadi.<br />b. Fase Proliferative<br />Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-21. Fibroblast secara<br />cepat mensintesis kolagen dan substansi dasar. Dua substansi ini membentuk lapislapis<br />perbaikan luka. Sebuah lapisan tipis dari sel epitel terbentuk melintasi luka dan<br />aliran darah ada didalamnya, sekarang pembuluh kapiler melintasi luka (kapilarisasi<br />tumbuh). Jaringan baru ini disebut granulasi jaringan, adanya pembuluh darah,<br />kemerahan dan mudah berdarah.<br />c. Fase Maturasi<br />Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama<br />1 – 2 tahun setelah luka. Kollagen yang ditimbun dalam luka diubah, membuat<br />penyembuhan luka lebih kuat dan lebih mirip jaringan. Kollagen baru menyatu,<br />menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi<br />rata, tipis dan garis putih.<br />Menurut Potter (1998):<br />a. Devensive / Tahap Inflamatory<br /><br />Dimulai ketika sejak integritas kulit rusak/terganggu dan berlanjut hingga 4-<br />6 hari. Tahap ini terbagi atas Homeostasis, Respon inflamatori, Tibanya sel darah<br />putih di luka. Hemostasis adalah kondisi dimana terjadi konstriksi pembuluh darah,<br />membawa platelet menghentikan perdarahan. Bekuan membentuk sebuah matriks<br />fibrin yang mencegah masuknya organisme infeksius. Respon inflammatory adalah<br />saat terjadi peningkatan aliran darah pada luka dan permeabilitas vaskuler plasma<br />menyebabkan kemerahan dan bengkak pada lokasi luka. Sampainya sel darah putih<br />di luka melalui suatu proses, neutrophils membunuh bakteri dan debris yang<br />kemudian mati dalam beberapa hari dan meninggalkan eksudat yang menyerang<br />bakteri dan membantu perbaikan jaringan. Monosit menjadi makrofag, selanjutnya<br />makrofag membersihkan sel dari debris oleh pagositosis, Meningkatkan perbaikan<br />luka dengan mengembalikan asam amino normal dan glukose . Epitelial sel bergerak<br />dari dalam ke tepi luka selama lebih kurang 48 jam.<br />b. Reconstruksion / Tahap Prolifrasi<br />Penutupan dimulai hari ke-3 atau ke-4 dari tahap defensive dan berlanjut<br />selama 2 – 3 minggu. Fibroblast berfungsi membantu sintesis vitamin B dan C, dan<br />asam amino pada jaringan kollagen. Kollagen menyiapkan struktur, kekuatan dan<br />integritas luka. Epitelial sel memisahkan sel-sel yang rusak.<br />c. Tahap Maturasi<br />Tahap akhir penyembuhan luka berlanjut selama 1 tahun atau lebih hingga bekas<br />luka merekat kuat.<br />E. Faktor yang Mempengaruhi Luka<br />1. Usia<br />Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua<br />lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis<br />dari faktor pembekuan darah.<br />2. Nutrisi<br />Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan diit<br />kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Klien<br />kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah<br />pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan<br />penyembuhan lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekuat.<br />3. Infeksi<br />Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.<br />4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi<br />Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya<br />sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit pembuluh<br />darah). Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak<br />lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah dapat<br />terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang menderita gangguan pembuluh darah<br />perifer, hipertensi atau diabetes millitus. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang<br />menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik pada perokok.<br />Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya<br />ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.<br />5. Hematoma<br />Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap<br />diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar<br />hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat<br />proses penyembuhan luka.<br />6. Benda asing<br />Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya<br />suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,<br />jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang<br />kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).<br />7. Iskemia<br />Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada<br />bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari<br />balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya<br />obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.<br />8. Diabetes<br />Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah,<br />nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan<br />protein-kalori tubuh.<br />9. Keadaan Luka<br />Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan<br />luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.<br />10. Obat<br />Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik<br />mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuat<br />seseorang rentan terhadap infeksi luka.<br />a. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera<br />b. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan<br />c. Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab<br />kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak<br />akan efektif akibat koagulasi intravaskular.<br />F. Komplikasi Penyembuhan Luka<br />Komplikasi penyembuhan luka meliputi infeksi, perdarahan, dehiscence dan eviscerasi.<br />1. Infeksi<br />Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau<br />setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah<br />pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan drainase,<br />nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan<br />jumlah sel darah putih.<br />2. Perdarahan<br />Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada<br />garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain).<br />Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan (dan luka di bawah<br />balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam pertama setelah pembedahan<br />dan tiap 8 jam setelah itu.Jika perdarahan berlebihan terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian cairan dan intervensi pembedahan<br />mungkin diperlukan.<br />3. Dehiscence dan Eviscerasi<br />Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius.<br />Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya<br />pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi, kegemukan, kurang nutrisi,<br />,multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi,<br />mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka. Dehiscence luka dapat terjadi 4 –<br />5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan<br />eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres<br />dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah<br />luka.<br />G. Perkembangan Perawatan Luka<br />Profesional perawat percaya bahwa penyembuhan luka yang terbaik adalah dengan<br />membuat lingkungan luka tetap kering (Potter.P, 1998). Perkembangan perawatan luka sejak<br />tahun 1940 hingga tahun 1970, tiga peneliti telah memulai tentang perawatan luka. Hasilnya<br />menunjukkan bahwa lingkungan yang lembab lebih baik daripada lingkungan kering. Winter<br />(1962) mengatakan bahwa laju epitelisasi luka yang ditutup poly-etylen dua kali lebih cepat<br />daripada luka yang dibiarkan kering. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa migrasi<br />epidermal pada luka superficial lebih cepat pada suasana lembab daripada kering, dan ini<br />merangsang perkembangan balutan luka modern ( Potter. P, 1998). Perawatan luka lembab<br />tidak meningkatkan infeksi. Pada kenyataannya tingkat infeksi pada semua jenis balutan<br />le:mbab adalah 2,5 %, lebih baik dibanding 9 % pada balutan kering (Thompson. J, 2000).<br />Rowel (1970) menunjukkan bahwa lingkungan lembab meningkatkan migrasi sel epitel ke<br />pusat luka dan melapisinya sehingga luka lebih cepat sembuh. Konsep penyembuhan luka<br />dengan teknik lembab ini merubah penatalaksanaan luka dan memberikan rangsangan bagi<br />perkembangan balutan lembab ( Potter. P, 1998).<br />Penggantian balutan dilakukan sesuai kebutuhan tidak hanya berdasarkan kebiasaan,<br />melainkan disesuaikan terlebih dahulu dengan tipe dan jenis luka. Penggunaan antiseptik<br />hanya untuk yang memerlukan saja karena efek toksinnya terhadap sel sehat. Untuk<br />membersihkan luka hanya memakai normal saline (Dewi, 1999). Citotoxic agent seperti<br />povidine iodine, asam asetat, seharusnya tidak secara sering digunakan untuk membersihkan<br />luka karena dapat menghambat penyembuhan dan mencegah reepitelisasi. Luka dengan<br />sedikit debris dipermukaannya dapat dibersihkan dengan kassa yang dibasahi dengan sodium<br />klorida dan tidak terlalu banyak manipulasi gerakan. (Walker. D, 1996)<br />Tepi luka seharusnya bersih, berdekatan dengan lapisan sepanjang tepi luka. Tepi<br />luka ditandai dengan kemerahan dan sedikit bengkak dan hilang kira-kira satu minggu. Kulit<br />menjadi tertutup hingga normal dan tepi luka menyatu.<br />Perawat dapat menduga tanda dari penyembuhan luka bedah insisi :<br />1. Tidak ada perdarahan dan munculnya tepi bekuan di tepi luka.<br />2. Tepi luka akan didekatkan dan dijepit oleh fibrin dalam bekuan selama satu atau<br />beberapa jam setelah pembedahan ditutup.<br />3. Inflamasi (kemerahan dan bengkak) pada tepi luka selama 1 – 3 hari.<br />4. Penurunan inflamasi ketika bekuan mengecil.<br />5. Jaringan granulasi mulai mempertemukan daerah luka. Luka bertemu dan menutup<br />selama 7 – 10 hari. Peningkatan inflamasi digabungkan dengan panas dan drainase<br />mengindikasikan infeksi luka. Tepi luka tampak meradang dan bengkak.<br />6. Pembentukan bekas luka.<br />7. Pembentukan kollagen mulai 4 hari setelah perlukan dan berlanjut sampai 6 bulan atau<br />lebih.<br />8. Pengecilan ukuran bekas luka lebih satu periode atau setahun. Peningkatan ukuran bekas<br />luka menunjukkan pembentukan kelloid.<br />H. Tujuan Perawatan Luka<br />1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka<br />2. Absorbsi drainase<br />3. Menekan dan imobilisasi luka<br />4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis<br />5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri<br />6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing<br />7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien<br />I. Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka<br />1. Sodium Klorida 0,9 %<br />Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena alasan<br />ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Normal saline aman digunakan<br />untuk kondisi apapun (Lilley & Aucker, 1999). Sodium klorida atau natrium klorida<br />mempunyai Na dan Cl yang sama seperti plasma. Larutan ini tidak mempengaruhi sel<br />darah merah (Handerson, 1992). Sodium klorida tersedia dalam beberapa konsentrasi,<br />yang paling sering adalah sodium klorida 0,9 %. Ini adalah konsentrasi normal dari<br />sodium klorida dan untuk alasan ini sodium klorida disebut juga normal saline (Lilley &<br />Aucker, 1999). Merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi<br />granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga kelembaban sekitar luka dan membantu<br />luka menjalani proses penyembuhan serta mudah didapat dan harga relatif lebih murah<br />(http://rpromise.com/woundcare/)<br />2. Larutan povodine-iodine.<br />Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang<br />dikombinasi dengan bahan lain Walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna<br />hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air,<br />tetapi dapat larut secara keseluruhan dalam alkohol dan larutan sodium iodide encer.<br />Iodide tinture dan solution keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan<br />waktu pelaksanaan (Lilley & Aucker, 1999). Larutan ini akan melepaskan iodium<br />anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput lendir sehingga cocok untuk luka kotor<br />dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora, jamur, dan protozoa. Bahan ini<br />agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu (Sodikin, 2002). Studi menunjukan<br />bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel (Thompson. J, 2000). Iodine<br />dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa panas pada kulit. Rasa terbakar akan<br />nampak dengan iodine ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan oklusif kulit<br />dapat ternoda dan menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. (Lilley & Aucker, 1999).<br /><br />MERAWAT LUKA<br />A. Pengertian<br />Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran mukosa atau<br />jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak<br />permukaan kulit<br />B. Tujuan<br />1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa<br />2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan<br />3. Mempercepat penyembuhan<br />4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris<br />5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat<br />6. Mencegah perdarahan<br />7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.<br />C. Persiapan alat<br />1. Set steril yang terdiri atas :<br />a. Pembungkus<br />b. Kapas atau kasa untuk membersihkan luka<br />c. Tempat untuk larutan<br />d. Larutan anti septic<br />e. 2 pasang pinset<br />f. Gaas untuk menutup luka.<br />2. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan dan zalf<br />3. Gunting<br />4. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama<br />5. Plester atau alat pengaman balutan<br />6. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien<br />7. Bensin untuk mengeluarkan bekas plester<br />Luka dan Perawatannya<br /><br />D. Cara kerja<br />1. Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan. Jawab pertanyaan pasien.<br />2. Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak kecil<br />3. Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar<br />4. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan. Bukan hanya pada daerah<br />luka, gunakan selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu.<br />5. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat dijangkau. Bisa dipasang pada sisi<br />tempat tidur.<br />6. Angkat plester atau pembalut.<br />7. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari kulit dengan hati-hati kearah<br />luka. Gunakan bensin untuk melepaskan jika perlu.<br />8. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan kering atau menggunakan<br />sarung tangan jika balutan lembab. Angkat balutan menjauhi pasien.<br />9. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik.<br />10. Buka set steril<br />11. Tempatkan pembungkus steril di samping luka<br />12. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan jangan sampai mengeluarkan<br />drain atau mengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drain gunakan 2 pasang pinset,<br />satu untuk mengangkat gaas dan satu untuk memegang drain.<br />13. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan luka.<br />14. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari kontaminasi ujung pinset dimasukkan<br />dalam kantong kertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkan dari daerah steril.<br />15. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri dan kapas dilembabkan<br />dengan anti septik, lalu letakkan pinset ujungnya labih rendah daripada pegangannya.<br />Gunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain :<br />a. Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan dari tengah keluar<br />b. Jika ada drain bersihakan sesudah insisi<br />c. Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer, bersihkan dari tengah luka<br />kearah luar, gunakan pergerakan melingkar.<br />16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage terangkat.<br />17. Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka dan gunakan alat steril.<br />18. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut<br />19. Amnkan balutan dengan plester atau pembalut<br />20. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang menyenangkan.<br />21. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor. Bersihkan alat dan<br />buang sampah dengan baik.<br />22. Cuci tangan<br />23. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage kepada perawat yang bertanggung<br />jawab. Catat penggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon pasien.<br />Membersihkan Daerah Drain<br />Daerah drain dibersihkan sesudah insisi. Prinsip membersihkan dari daerah bersih ke<br />daerah yang terkontaminasi karena drainnya yang basah memudahkan pertumbuhan bakteri dan<br />daerah daerah drain paling banyak mengalami kontaminasi. Jika letak drain ditengah luka insisi<br />dapat dibersihkan dari daerah ujung ke daerah pangkal kearah drain. Gunakan kapas yang lain.<br />Kulit sekitar drain harus dibersihkan dengan antiseptik.<br />Daftar Pustaka<br />1. Kaplan NE, Hentz VR, Emergency Management of Skin and Soft Tissue Wounds, An<br />Illustrated Guide, Little Brown, Boston, USA, 1992.<br />2. Oswari E, Bedah dan perawatannya, Gramedia, Jakarta, 1993.<br />3. Thorek P, Atlas Teknik Bedah, EGC , Jakarta, 1994.<br />4. Saleh M, Sodera VK, Ilustrasi Ilmu Bedah Minor, Bina rupa Aksara, Jakarta 1991.<br />5. Wind GG, Rich NM, Prinsip-prinsip Teknik Bedah, Hipokrates Jakarta, 1992.<br />6. Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S, Pedoman Tindakan Medik dan Bedah,<br />EGC Jakarta 2000.<br />7. Bachsinar B, Bedah Minor, Hipokrates, Jakarta, 1995.<br />8. Puruhito, Dasar-daasar Teknik Pembedahan, AUP Surabaya, 1987.<br />9. Zachary CB, Basic Cutaneous Surgery, A Primer in Technique, Churchill Livingstone,<br />London GB, 1990.PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-31357690224291557902012-01-10T20:22:00.000-08:002012-01-10T20:22:31.344-08:00Penerimaan CPNS untuk Dokter dan Perawat Masih Dibolehkan<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 480px;"><tbody>
<tr><td align="left" rowspan="3" valign="top" width="15"><br /></td>
<td align="left" height="15" valign="top" width="470"><br /></td>
<td align="left" rowspan="3" valign="top" width="15"> </td>
</tr>
<tr>
<td align="left" valign="top" width="470">
<span class="tgl">
<b> </b></span><div align="justify">
<strong>JAKARTA </strong>- Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Azwar
Abubakar mengatakan moratorium penerimaan CPNS bisa saja tidak
diberlakukan, khusus untuk mengisi formasi tenaga medis seperti dokter
dan perawat. <br />
<br />
"Bisa. Kalau dokter, perawat, kalau dibutuhkan silahkan ajukan. Daerah
boleh mengajukan untuk formasi itu," kata Menpan RB kepada JPNN di
Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (9/1).<br />
<br />
Kendati demikian, Azwar mengatakan bersamaan dengan ini pihaknya juga
memercepat membuat peta jabatan. "Jadi, kita latih empat ribu orang
untuk analisis jabatan," katanya.<br />
<br />
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), itu menjelaskan sekarang ini
tengah diproses dan sudah dapat 800 orang. "Jadi, mereka inilah yang
nanti akan kembali ke daerah membuat peta jabatan," ungkapnya. Dari
situ, kata dia, bisa isi formasi baru yang dibutuhkan. "Jadi, kalau
memang jelas-jelas dia dokter kurang dimana ajukan saja. Peluang
terbuka. Tahun lalu juga terbuka," ungkap dia.<br />
Menurutnya, untuk formasi CPNS yang lain harus berdasarkan analisis jabatan.<br />
<br />
"Ke depan kita betul-betul menerima berdasarkan kebutuhan atau lowongan dari jabatan," katanya lagi.<br />
<br />
Dan kedua, lanjut dia, harus diisi orang-orang yang kompeten dengan
kebutuhan itu. "Kemudian dites secara terbuka," jelasnya. Apakah ada
standarisasi untuk menilai kompetensi yang dimaksud? "Ya bidang
tertentu, jabatan tertentu itu yang kita terima tergantung instansi
masing-masing," kata Azwar.<br />
<br />
Ditanya lagi apakah penyebaran PNS atau dokter di negeri ini sudah
merata, ia menjawab masih kurang merata. Langkah ke depan, kata dia,
pertama adalah harus melihat penerimanya siapa, standar dimana dan untuk
dimana. "Masalah PNS, kan masalah pertama adalah jumlah.<br />
Jumlahnya ada yang lebih ada yang kurang sekali," katanya.<br />
<br />
Distribusinya, lanjut dia juga belum sesuai. Dicontohkan, ada satu guru
mengajar tiga mata pelajaran, dan ada satu mata pelajar diajar tiga
guru.<br />
<br />
"Ketiga masalah kualitas, seperti kualifikasi, private fungsional harus kita kembangkan," kata Azwar.<br />
<br />
Sebelumnya, Ketua Komisi IX DPR Riebka Tjiptaning, mengungkapkan negeri
ini masih sangat kekurangan tenaga dokter. Ia menegaskan jumlah dokter
di Indonesia hanya 80 ribu orang. "Jumlah dokter hanya 80 ribu untuk 235
juta penduduk," kata Riebka, di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat,
Selasa (20/12).<br />
<br />
Dia menegaskan jumlah itu tentunya sangat kurang. Apalagi bila
dibandingkan dengan Quba, misalnya yang memiliki 80 ribu dokter untuk 12
juta rakyat. "Di Amerika Serikat 1 dokter berbanding 400 penduduk.
Indonesia, 1 berbanding 3400 penduduk," kata Riebka prihatin. <strong>(kyd/boy/jpnn)</strong></div>
</td></tr>
</tbody></table>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-227807760138546103.post-8356819687313666002012-01-10T20:09:00.000-08:002012-01-10T20:09:51.177-08:00POINT PENTING PEMUTIHAN STR PERAWAT<div class="art-postmetadataheader">
<h2 class="art-postheader">
POINT PENTING PEMUTIHAN STR PERAWAT
</h2>
</div>
<div class="art-postheadericons art-metadata-icons">
<br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<img align="left" border="0" src="http://www.inna-ppni.or.id/images/stories/articles.jpg" />Menindaklanjuti
beragam informasi dan kesimpangsiuran mengenai proses pengurusan
pemutihan STR, berikut Point-pont penting yang harus menjadi perhatian
bagi seluruh perawat untuk mengurus pemutihan STR.</div>
<div style="text-align: left;">
1. Setiap Tenaga Kesehatan yang akan
melakukan Praktik/Pekerjaan Profesinya Wajib Mempunyai Surat Tanda
Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh MTKI.<br />2. Untuk Lulusan
Pendidikan perawat tahun 2012 keatas, Syarat diberikan STR adalah
Ijazah yg dikeluarkan institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan
Sertifikat Kompetensi dikeluarkan oleh MTKP atas nama MTKI melaui
Uji kompetensi secara Exit Exam (dalam Proses Pendidikan).</div>
<div style="text-align: left;">
3. Perawat yang Lulus Pendidikan Perawat sebelum tahun 2012 baik yang
telah mempunyai SIP ataupun belum mempunyai SIP, akan dilakukan
pemutihan tanpa uji kompetensi dan kepadanya diberikan STR sesuai dengan
PERMENKES 1796/2011.Syarat Pemutihan yaitu :<br /> a. Ijazah Perawat terakhir (SPK/DIII/Ners/Ners Spesialis)yg dilegalisir : 2 lembar<br /> b. Pas Foto 4x6 latar belakang merah 3 Lembar</div>
<div style="text-align: left;">
4. Pemutihan diajukan langsung ke MTKI
secara kolektif oleh Organisasi Profesi / PPNI, Institusi Pelayanan, dan
Institusi Pendidikan.<br /> Bagi seluruh Perawat harap berkoordinasi
dengan PPNI Propinsi dan atau/ PPNI Kab/Kota melakukan pengajuan STR
secara kolektif, karena akan memudahkan pengurus dan anggota pada saat
reregistrasi 5 tahun akan datang.<br />5. STR berlaku selama 5 tahun,
dan dan diperpanjang setelah 5 tahun sesuai dengan tanggal kelahiran,
dengan syarat Sertifikat Kompetensi yang diperpanjang.<br />6.
Persyaratan Perpanjangan sertifikat Kompetensi adalah Perawat harus
mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) sebanyak 25 SKP selama 5 tahun
sesuai dengan ketentuan PPNI, SKP didapatkan melalui partisipasi
kegiatan Pendidikan/Pelatihan dan Kegiatan ilmiah Keperawatan lainnya.<br />7.
Kontak Person anggota MTKI dari PPNI : Harif Fadhillah 081284200424,
Rita Sekarsari 08151626004, Junaiti Sahar 081219022323).<br /><a href="http://www.inna-ppni.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46:point-penting-pemutihan-str-perawat&catid=36:berita&Itemid=1">Sumber info</a></div>PPNI Tapinhttp://www.blogger.com/profile/04609580852903049707noreply@blogger.com0