MAKASSAR, Upeks—Perawat Udara (Flight Nurse) adalah
tenaga kesehatan yang mampunyai kemampuan khusus tentang kesehatan
penerbangan yang didapat melalui serangkaikan pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan
dan pelatihan ini akan mereka lalui dalam waktu tertentu dengan lama
pendidikan minimal DIII keperawatan dan kebidanan.
Inilah yang menjadi konsentrasi dalam simposium nasional kesehatan
penerbangan terhadap pentingnya mencetak alumni kesehatan penerbangan,
diungkapkan oleh Alumni Himpunan Udara Indonesia Mayor Kes M Sofyan S Pd
S Kep Ners (FN), Senin (19/12), di ruang kerjanya.
Sofyan menuturkan, belum adanya perawat berkualifikasi kesehatan
penerbangan di Sulsel menyebabkan perlu kiranya dibentuk sebuah wadah
pendidikan khususnya. Makassar sebagai pintu gerbang kawasan Timur
Indonesia dengan perkembangan transportasi udara yang cepat, jumlah
penduduk besar, pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat, sudah
selayaknya kalau perhatian keselamatan dan kenyamanan terbang mendapat
prioritas utama dengan sumber daya. Kemampuan dan kualifikasi termasuk
tenaga kesehatan penerbangan untuk pendampingan selama evakuasi
penerbangan.
“Sulsel mampu menjadi tempat pelatihan dan pendidikan tenaga
kesehatan penerbangan khusus untuk perawat dan bidan (fight nurse)
bekerjasama dengan instansi khusus TNI Angkatan Udara dan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulsel,” katanya.
Tenaga kesahatan penerbangan dihasilkan, lanjut Sofyan, tidak hanya
untuk evakuasi medik udara antar rumah sakit bahkan antar negara, namun
dapat dimanfaatkan untuk pendampingan jemaah haji Indonesia, khususnya
selama dalam penerbangan.
“Perlu diketahui, rata-rata jamaah haji Indonesia meninggal selama di Arap Saudi tiap tahunnya kurang lebih 500 orang,” ujarnya
Sumber info
Sabtu, 24 Desember 2011
Perawat Udara Semakin Dibutuhkan
14.38
PPNI Tapin
No comments
0 komentar:
Posting Komentar