Senin, 05 April 2010

ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Ketidakseimbangan Elektrolit Sodium (Na+)

Normal serum Na=135 – 145 mEq/L
Merupakan kation (elektrolit yang bermuatan
positif)
Natrium byk terdapat dalam cairan ekstraselular. Konsentrasi Na dalam CES diatur oleh ADH dan Aldosteron (merupakan hormon yang diproduksi oleh korteks adrenal yg berguna untuk mempertahankan Na.



Na didalam tubuh terdapat pada = saliva,
sekresi, intestinal, gaster, empedu dan cairan
pankreas.
Na bersama dengan potasium membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit intraselular dan ekstraselular melalui mekanisme transport aktif pompa sodium- potasium.
Sodium jg terlbat dalam transmisi impuls saraf
dan kontraksi otot.
Sodium banyak terdapat pada = lemak babi, keju dan garam meja.
Sodium di ekskresi dalam urine, hanya sedikit
yang diekskresi melalui pernafasan & feces.
HYPONATREMIA
Defisit Na dalam plasma darah < 130 mg/L Hyponatremia menyebabkan air bergerak keluar dari rongga vaskuler ke rongga interstisial dan kemudian masuk ke intrasel. Tanda dari hyponatremia adalah : Pitting edema dan tanda klinik lain adalah hipovolemia, gelisah, lemas, kram. Retensi air dalam sel otak akibat hiponatremia ditandai dengan penurunan kesadaran, kejang otot, kram abdominal. Faktor Predisposisi Diit kurang natrium, infus larutan < Na Kehilangan Na dlm perdarahan, penghisapan gaster Muntah, diare, peritonitis Hiponatremia dilusi (kelebihan masukan air, infus IV, bebas elektrolit)  Sekresi ADH yang berlebihan akibat penggunaan obat tertentu (obat hipoglikemia, aminophilin, morfin) merangsang kelenjar hipofisis. PENGKAJIAN AKTIFITAS/ISTIRAHAT Tanda & gejala : kelemahan umum, kram otot MAKANAN/CAIRAN Tanda & gejala : mual, anoreksia, haus SIRKULASI Tanda & gejala : hipotensi, takikardia, penurunan nadi perifer (hiponatremia primer) hipertensi, edema umum (hiponatremia dilusi) ELIMINASI Tanda & gejala : kram abdomen, diare, penurunan pengeluaran urine (Hiponatremia), peningkatan pengeluaran urine (hiponatremia dilusi) NEUROSENSORI Tanda & gejala : lemah, gelisah, kacau mental/koma PERNAFASAN tanda & gejala : takipnea Tindakan Keperawatan Identifikasi penyebab hiponatremia(kehilangan Na/kelebihan air) Pantau intake dan out put Hitung balanced cairan Berikan makanan dan minuman tinggi Na Irigasi selang NGT dengan normal salin senagai pengganti air Kolaborasi Px elektrolit asam Batasi pemberian cairan tergantung status volume cairan Berikan obat-obatan NaCl, KU sesuai indikasi HIPERNATREMIA Kelebihan Na dalam plasma darah > 150 mg/l
Hipernatremia menyebabkan meningkatnya tekanan osmotik ekstraselular. Cairan bergerak keluar dari sel masuk ke ekstraselular, sehingga sel kekurangan cairan dan sel menjadi dehidrasi.

Faktor predisposisi
Kehilangan air yang berlebihan
Poliurine(DM), penggunaan diuretik osmotik (monitol)
Demam, banyak keringat, muntah, diare
Kelebihan volume cairan ekstraseluler (penyakit ginjal, penyakit jantung kongestif)
Tenggelam dalam air garam
Intake air kurang
pengkajian
Aktifitas/istirahat
kelemahan, kekakuan otot, tremor, kelemahan umum
Sirkulasi
postural hipotensi, takikardia, (hiper Na, Kekurangan air, peningkatan TD (hiper Na, kelebihan air)
Eliminasi
pengeluaran urine menurun, (hiper Na, kekurangan air) poliuria (hiper Na, kelebihan air)
Makanan/cairan
haus, membran mukosa kering, kental, lidah kotor (kekurangan air), haus, kulit pucat, lembab, pitting udema, penambahan BB (kelebihan air)
Neurosensori
peka perangsang, letargi, koma, kejang, halusinasi.
Pernafasan
Dyspnea(kelebihan air)
Px diagnostik
BJ urine meningkat > 1.015 (Kekurangan air)
Tindakan Keperawatan / Intervensi
Identifikasi penyebab hipernatremia (kekurangan air atau kelebihan natrium/air)
Pantau pemasukan dan pengeluaran
Pantau BJ urine dan elektrolit (serum Na)
Monitor perubahan tingkah laku (restlessness, disorientasi)
Kolaborasi pemberian cairan sesuai program
Diit rendah natrium
POTASIUM (K+)
Merupakan kation yang paling banyak terdapat di CIS, hanya dalam plasma dan cairan interstisial
Normal serum potasium 3.5 – 5 mEq/L
Keseimbangan K+ diatur oleh 2 mekanisme : ion sodium dalam tubulus ginjal & sekresi aldosteron

 Potasium dlm tubuh berfungsi dlm sistem kardiovaskuler, neuromuskular, respirasi, asam-basa. Potasium amat penting dlm transmisi impuls ke jantung, otot-otot jaringan paru, jaringan intestinal.
Potasium diekskresi melalui ginjal
 Perpindahan potasium dari cairan interstisial yang konsentrasi rendah ke caiaran intra selilar yang mempunyai konsentrasi tinggi, dipengaruhi oleh insulin, testosteron, perubahan pH, glikogen dan hiponatremia.
Makanan yang banyak mengandung potasium : alpukat, kentang, tomat, nanas, aprikots, jeruk. Susu.
HIPOKALEMIA
Defisit Kalium dalam plasma < 3.5 mEq/L) Penyebab : Intake kalium yang tidak adekuat, puasa lama, kelaparan. Pengeluaran Kalium yg berlebihan dlm waktu yg lama ; diare, muntah-muntah, keringat banyak. Pengobatan diuretik, hiperaldosteron, gangguan tubular ginjal. Pergerakan K kedalam sel (DM) PENGKAJIAN AKTIFITAS kelemahan umum, letargi SIRKULASI hipotensi, nadi lemah, perubahan EKG, gel.T datar, adanya gel.U, disritmia ; takikardia, ventrikel fibrilasi ELIMINASI poliuria (DM), penurunan bising usus, penurunan motilitas usus, ileus paralitik, distensi abdomen MAKANAN anoreksia, mual, muntah NEUROSENSORI parastesia, penurunan statusmental, apatis, tetani, paralisis KENYAMANAN nyeri, kram otot PERNAFASAN hipoventilasi/penurunan kedalaman pernafasan/paralisis otot, diagfragma, apnea PX DIAGNOSTIK AGD = HCO3 meningkat. pH meningkat (alkalosis metabolik) TINDAKAN KEPERAWATAN Pantau frekuensi dan irama jantung Pantau frekuensi dan kedalaman pernafasan Latihan batuk dan nafas dalam Kaji tingkat kesadaran, fungsi neuromuskular : kekuatan dan pergerakan Auskultasi BU ; penurunan peristaltik Pantau pemberian kalium IV Pemberian makanan/cairan tinggi kalium Observasi tanda alkalosis metabolik : hipoventilasi, takikardia Kolaborasi untuk Px. Lab (kalium serum), AGD Berikan kalium oral atau IV sesuai program CATATAN : Koreksi kalium = defisit K x BB 3 Pemberian K+ maksimal 20 mEq/L Ivdrp selama 60 menit HIPERKALEMIA K dalam plasma > 5.0 mEq/L
Penyebab :
Intake kalium yang berlebihan, transfusi invasif darah
Gangguan ekskresi ginjal (hipoaldosteron, penyakit ginjal)
Hipovolemia
Perpindahan kalium keluar dari sel
Asidosis metabolik
PENGKAJIAN
AKTIFITAS
Kelemahan otot
SIRKULASI
Nadi irreguler, bradikardia, blok jtg, asistole
ELIMINASI
Kram abdomen, diare, penurunan volume urine, bising usus
MAKANAN/CAIRAN
mual, muntah
NEUROSENSORI
parastesia (wajah, lidah, tangan, kaki)
Px. DIAGNOSTIK
EKG = gel. T. tinggi, P-R interval memanjang, QRS kompleks melebar, ST depresi, disritmia, bradikardia, henti jtg, VF.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Identifikasi penyebab hiperkalemia
Pantau frekuensi dan kedalaman pernafasan
Pantau frekuensi dan irama jantung
aktif dan pasifBantu ROM ;
Identifikasi / hentikan sumber diit kalium
; pantau hasil lab : K serum, AGD, BUN, glukosaKolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik & glukosa IV dengan insulin, NaHCO3, NaCL
Batasi pemberian cairan yang mengandung kalium

1 komentar:

UZANXESTA mengatakan...

mantap bro

Posting Komentar

Download MARS PPNI

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons