Kata Tortikolis berasal dari bahasa Latin , torta ( twisted = terputar )
dan collum ( leher ). Tortikolis menggambarkan posisi abnormal leher.
Gangguan tortikolis yang paling sering ditemukan adalah Congenital
Muscular Torticolis yaitu kondisi keterbatasan gerakan leher kongenital
atau bawaan sejak lahir, dimana anak akan menahan atau memposisikan
kepala pada satu sisi dengan dagu mengarah pada sisi yang berlawanan.
Apakah penyebab Tortikolis ?:
Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui. Ada berbagai faktor
yang dianggap sebagai penyebab diantaranya trauma lahir, malposisi
in-utero, infeksi, iskemia jaringan, abnormalitas vertebra seperti
rotary subluxation of the atlanto-axial joints atau hemivertebra,
problem imbalance of extraocular muscles ( Ocular Torticollis ) serta
ketidakseimbangan neurologis ( Benign Paroxysmal Torticollis ). Davids,
Wenger dan Mubarak ( 1993 ) melalui penilaian anatomis, pemeriksaan
klinis dan MRI menyatakan bahwa tortikolis merupakan gejala sisa dari
uterine or perinatal compartment syndrome.
Otot sternocleidomastoid memendek karena berubah menjadi jaringan ikat
akibat gangguan vaskularisasi atau karena posisi kepala saat
intrauterin Ho BCS, Lee EH, Singh K (1999) yang meneliti 91 pasien
tortikolis menemukan trauma lahir yang menyebabkan tortikolis adalah
persalinan letak vertex dan sisi lesi tergantung letak bahu pada saat
persalinan.
Trauma saat persalinan dapat menyebabkan perdarahan pada otot leher
terutama otot sternocleidomastoid.. Weiner DS ( 1976 ) melaporkan 0.6% -
20% dari tortikolis mengalami juga hip dysplasia.
Apakah gejalanya ?:
Pada bayi baru lahir, massa yang firm, non-tender didapatkan pada
bagian tengah otot sternocleidomastoid. Kondisi ini tidak menyebabkan
sakit tapi orangtua akan cemas karena leher terangkat dan terpaku pada
satu sisi atau arah.
Kadangkala didapatkan massa lain yang dapat dilihat atau dirasakan pada
otot ini yang merupakan hematoma yang sedang dalam proses membentuk
jaringan ikat. Massa ini dapat sembuh total pada usia 3 bulan.
Jika tidak terkoreksi sebelum usia 1 tahun massa ini dapat berganti
menjadi jaringan ikat sehingga otot semakin memendek , keterbatasan
gerakan leher permanen. Kondisi ini mengakibatkan posisi kepala selalu
miring ke satu sisi, dan jika dibiarkan anak bertumbuh dengan kondisi
ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak dan wajah,
kepala dan wajah menjadi asimetris, datar pada sisi otot yang memendek
dan mengakibatkan kelainan yang disebut plagiocephaly, kepala dan wajah
menjadi miring pada satu sisi.
Datar pada satu sisi dan menonjol pada sisi lainnya. Artinya bila lebih
dari usia 1 tahun hal ini tidak terkoreksi maka wajah yang tidak
asimetris akan menetap.
Sisi kanan terlibat pada 75% kasus artinya anak menahan posisi kepala
terangkat ke kanan, sedangkan wajah dan dagu berotasi ke kiri (
MacDonald D, 1969).
Bagaimana mengobati Tortikolis ?:
Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan radiologis untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya masalah pada daerah leher dan panggul, dokter akan
dapat menentukan penyebab dari tortikolis. Pada awalnya terapi utama
yang dilakukan adalah latihan peregangan secara halus dan lembut pada
otot yang mengalami pemendekan 15-20 kali, 4-6 kali per-hari.
Pada tortikolis kanan, kepala terangkat ke kanan, wajah terputar ke
kiri. Peregangan dilakukan dengan mengangkat wajah ke kiri ( telinga
kiri mendekati bahu dan putar wajah ke kanan – dagu ke arah bahu kanan
).
Pada tortikolis kiri, kepala terangkat ke kiri dan wajah terputar ke
kanan. Stretching dilakukan dengan dengan mengangkat kepala ke kanan (
telinga kanan mendekati bahu dan putar wajah ke kiri – dagu ke arah bahu
kiri ).
Dibutuhkan bantuan orang lain untuk stabilisasi bahu saat melakukan
peregangan. Latihan harus konsisten dan dilakukan sampai usia 1 tahun
Sumber info