Hingga bulan Juli 2010 tadi, jumlah kematian ibu tinggal 11 orang. Sedangkan bayi dan balita masing-masing tinggal 27 dan 3 balita di Kabupaten Tapin. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 lalu. Data tersebut diungkapkan oleh drg. H. Kusudiarto M.AP, Kepala Dinas Kesehatan Tapin. “Dari data yang ada pada Dinas Kesehatan Tapin, tahun 2008 lalu jumlah kematian ibu ada 4, bayi 22, dan balita ada 3. Sedangkan di tahun 2009 balita yang mengalami kematian ada 4, bayi ada 41, dan ibu ada 8,” rinci Kusudiarto.
Kenaikan kematian pada ibu tersebut, bukan berasal dari Kabupaten Tapin, tapi pasien yang berasal dari luar daerah Tapin. Kematian pada ibu tersebut disebabkan 3 keterlambatan.
“Yang pertama terlambat mengetahui dan memutuskan, terlambat sampai di fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, dan terlambat mendapat pelayanan yang terdekat, atau ketersediaan terbatas karena disebabkan ibu tidak mau dirujuk ke rumah sakit,” ujar Kusudiarto.
Sedangkan penurunan kematian pada bayi terjadi karena pihaknya menerapkan sistem kunjungan bidan ke rumah dan memantau rumah-rumah yang mempunyai bumil, bayi, dan balita. Masih adanya jumlah kematian pada bayi di Tapin disebabkan oleh ibu yang berasal dari luar daerah Tapin, soalnya di Tapin biaya persalinan digratiskan.
“Selain itu ada upaya untuk meningkatkan kinerja para bidan, kami menyarankan kepada bumil agar melakukan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dan difasilitasi kesehatan yang sudah mencapai 90 persen. Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan dan deteksi terhadap bumil yang resti (resiko tinggi) di masyarakat,” beber Kusudiarto.
Kusudiarto mengimbau para bumil melakukan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan, dan bisa juga didampingi dukun kampung. “Persalinan sebaiknya dilakukan di tempat sarana kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, dan boleh juga didampingi dukun beranak,” saran Kusudiarto.
Para bumil juga disarankan pada triwulan pertama untuk melakukan kunjungan pertama ke Puskesmas, minimal selama masa kehamilan 4 kali. “Dan ada 10 tanda bahaya yang harus diketahui oleh bumil dan bulin (ibu bersalin). Antara lain pendarahan, kelainan letak janin di dalam rahim, ketuban pecah sebelum waktunya, persalinan lama, serta penyakit ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan,” pungkas Kusudiarto mengakhiri keterangannya kepada wartawan
http://www.tapinkab.go.id/en/content/kematian-ibu-dan-bayi-menurun
http://www.tapinkab.go.id/en/content/kematian-ibu-dan-bayi-menurun
2 komentar:
Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.
http://student.blog.dinus.ac.id/mataharilanangpanggulu/2016/10/13/sejarah-singkat-tokyo-%E6%9D%B1%E4%BA%AC/
Hallo! kuliner mania dan teman-teman UDINUS… ini adalah blog saya jadi ini adalah post pertama saya untuk kalian semua… Karena ini post pertama saya kita mulai dengan Kota Semarang. Indonesia terkenal dengan kulinernya yang tidak pernah habis
http://student.blog.dinus.ac.id/c11eddomarselo28/2016/10/19/5-top-jajanan-enak-di-kota-semarang/
Posting Komentar