Jumat, 29 Oktober 2010

Menjalani operasi siapa takut?

Jangan dijadikan momok bila kita mau operasi, apalagi persiapan menunggunya. Menunggu saat untuk dioperasi butuh persiapan fisik dan mental agar tidak gelisah. Persiapan yang baik juga dapat mencegah komplikasi yang muncul sebagai risiko di setiap prosedur pembedahan.

Adanya luka dalam setiap pembedahan membuka peluang bagi bakteri atau mikroba lain untuk masuk dan menyebabkan infeksi. Begitupun setelah dijahit, pasien masih harus berhadapan dengan banyak faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka.

Kamis, 28 Oktober 2010

Hubungan kompensasi denagn motivasi kerja

Kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang dan buka uang, yang diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa dan kontribusi mereka dalam mencapai tujuan perusahaan, sedangkan motifasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang agar mencapai tujuan dari motifnya.

AKI dan AKB menurun

Hingga bulan Juli 2010 tadi, jumlah kematian ibu tinggal 11 orang. Sedangkan bayi dan balita masing-masing tinggal 27 dan 3 balita di Kabupaten Tapin. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 lalu. Data tersebut diungkapkan oleh drg. H. Kusudiarto M.AP, Kepala Dinas Kesehatan Tapin. “Dari data yang ada pada Dinas Kesehatan Tapin, tahun 2008 lalu jumlah kematian ibu ada 4, bayi 22, dan balita ada 3. Sedangkan di tahun 2009 balita yang mengalami kematian ada 4, bayi ada 41, dan ibu ada 8,” rinci Kusudiarto. 

Rabu, 27 Oktober 2010

Keperawatan anestesi

Peningkatan sumber daya manuisia, khususnya perawat yang bekerja di kamar operasi, merupakan suatu tuntutan yang tidak bisa ditunda. Disamping dihadapkan pada kondisi pasien yang tidak stabil fungsi vitalnya, para perawat anestesi juga harus memahami patofisiologi penyakit pasien, obat atau alat khusus yang digunakan di OK, serta sistem kerja & organisasi anestesi yg sangat berbeda bila mereka bekerja di bangsal.
Penting pula ditekankan, bahwa perawat anestesi harus mampu bertindak mandiri pada keadaan yang dapat mengancam jiwa pasien, sebelum dokter yang bertanggung jawab datang.
Harapan kami, adanya perawat anestesi yang berkualitas dan dengan standar perawatan yang sama, maka komunikasi antar kamar operasi di seluruh kamar operasi akan terjalin dengan baik, sehingga perawatan pasien di OK dapat dipertanggujawabkan
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/orthopedic-surgery/1893841-keperawatan-anestesi/

Dampak Anestesi umum dan regional

Tulisan ini membahas apakah seorang pasien dengan preeklamsi berat yang akan dilakukan operasi seksio sesaria bisa menggunakan anestesi umum atau regional (spinal atau epidural). Data diperoleh dari catatan medis pasien di rumah sakit Sardjito Yogyakarta tahun 2004-2006. Terdapat 67 pasien yang memenuhi kriteria dari penelitian. Diagnosis preeklamsi berat berdasarkan pengukuran tekanan darah yang meningkat semenjak kehamilan berumur 20 bulan yaitu tekanan sistole antara 160-200 dan diastole antara 100-110 mmHg, serta adanya proteinuri dalam urinnya. Dari penelitian didapatkan bahwa pasien dengan preeklamsi berat ternyata mempunyai dampak lama rawat dan tempat rawat yang sama banyaknya antara yang dianestesi umum dan regional. Berdasarkan skor Apgar bayi baru lahir, ternyata lebih baik yang menggunakan anestesi regional dibandingkan anestesi umum
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/gynecology/1869103-dampak-anestesi-umum-dan-regional/

Selasa, 26 Oktober 2010

1000 Perawat di RI menganggur

Jumlah perawat yang menganggur di Indonesia ternyata cukup mencengangkan. Hingga tahun 2005 mencapai 100 ribu orang. Ini disebabkan rendahnya pertumbuhan rumah sakit dan lemah berbahasa asing.Padahal setiap tahun, dari 770 sekolah perawat yang ada di Indonesia, lulusannya mencapai 25 ribu perawat.

"Tidak semua lulusan dapat diserap, tempat bekerja terbatas dan pengangkatan PNS juga terbatas," ungkap Staf Ahli Menko Kesra Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Arifin Badri.Arifin mengungkapkan hal itu dalam seminar bertajuk "Perawat Indonesia: Mampukah Mendapat Pengakuan di Mancanegara?" di Kampus STIKES Binawan, Jalan Kalibata, Jakarta.

Rabu, 20 Oktober 2010

Sabtu, 16 Oktober 2010

Rabu, 06 Oktober 2010

Penata menjadi Perawat Anestesi

Perubahan IPAI dari PERAWAT menjadi PENATA; sungguh harus ber-hati2, karena dulu sudah pernah menggunakan kata ” PENATA”. Kata ” PERAWAT” sudah sesuai dengan akte notaris dll; sedangakan PENATA, akan berbenturan dengan UU No.29 tahun 2004 khususnya Pasal 73…………….>>>
(1) Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain
yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan
adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi
dan/atau surat izin praktik.
(2) Setiap orang dilarang menggunakan alat, metode atau cara lain dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbulkan kesan seolaholah
yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki
surat tanda registrasi dan/atau surat izin praktik.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku
bagi tenaga kesehatan yang diberi kewenangan oleh peraturan perundangundangan.
Pasal 74Ayat (3).
Dalam penjelasannya:Tenaga kesehatan dimaksud antara lain bidan dan perawat yang
diberi kewenangan untuk melakukan tindakan medis sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.
Kata “PENATA” ada mis-ling dengan dokter Sp.An.tentang perlimpahan wewenang dll. Demikian juga dengan IFNA serta perangkat perundang-undangana lain; bahkan mungkin juga dengan UU tentang tenaga kesehatan yang akan terbit. Ini hanya pemikiran saya pribadi, dengan kekhawatiran jangan sampai kita mundur 10 tahun kebelakang, atau karena ini hanya pemikiran orang lain yang hanya ingin mengacaukan IPAI; seperti yang pernah terjadi.
Bila kita ingin mengikuti era-globalisasi nanti, lebih tepat kiranya kita sebagai PERAWAT ANESTESI. Dalam munas nanti sangat bermanfaat bila kita mengundang IFNA dan atau AANA sebagai pembicara dan negara-negara asia tenggara sebagai tamu/peninjau; tentu ini perlu koordinasi khusus. ………….. Terima kasih

Jumat, 01 Oktober 2010

Dinamika Dunia

Dunia kita tercipta dengan berbagai dinamika. Namun, justru di sanalah kita menjadi hidup, bergerak, dan aktif mengikuti perubahan sehingga setiap yang kita lakukan akan jadi bermakna. Itulah sebabnya, tiada yang sempurna di muka dunia. Dan, justru dengan ketidaksempurnaan itulah, kita bisa terus melakukan perbaikan demi perbaikan.

Memperbaiki rencana yang sempat gagal. Memperbaiki hubungan yang sempat retak. Memperbaiki aneka rupa yang perlu kita evaluasi sebab dan akibatnya. Semua langkah itu kita perlukan agar setiap hari, setiap waktu, kita akan tumbuh menjadi pribadi lebih baik di semua segi dan bidang yang kita lakoni.

Karena itu, marilah membiasakan diri untuk terus melakukan perbaikan di sana-sini. Jangan berputus asa terhadap kegagalan. Jangan menyerah pada keadaan. Justru, di tengah kegalauan dan aneka tantangan, terdapat pembelajaran yang akan memperkaya kita menuju kesuksesan

Download MARS PPNI

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons