Dubai - Kabar banyak perawat di Indonesia yang sulit mencari kerja disayangkan oleh Bambang dan Didi. Komentar pun segera keluar dari mulut keduanya untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Menurut mereka, lowongan kerja untuk perawat sangat banyak tersedia di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Di sini tenaga perawat itu sangat banyak dibutuhkan. Ribuan mungkin pertahunnya yang bisa diserap,” ujar Bambang S Budi kepada detikcom mengawali sebuah pembicaraan di salah satu restoran di Kota Dubai, Abu Dhabi, Minggu (3/4/2011).
“Di sini tenaga perawat itu sangat banyak dibutuhkan. Ribuan mungkin pertahunnya yang bisa diserap,” ujar Bambang S Budi kepada detikcom mengawali sebuah pembicaraan di salah satu restoran di Kota Dubai, Abu Dhabi, Minggu (3/4/2011).
Bambang dan Didi Handoko adalah TKI yang bekerja sebagai perawat di klinik pemerintah Dubai. Bambang telah bekerja sebagai perawat di Dubai selama 14 tahun, sedangkan Didi baru sekitar 5 tahun.
Menurut mereka, negara Uni Emirat Arab sangat membutuhkan banyak tenaga perawat. Selama ini tenaga perawat di negara tersebut di ambil dari India dan Filipina.
“Setiap perusahaan yang memiliki pekerja lebih dari 200 orang wajib menyediakan klinik kesehatan. Begitu peraturannya di sini, dan di negara yang sudah maju juga demikian, jadi tidak ada cerita untuk lulusan akademi perawat yang sulit mencari kerja,” terang Bambang.
Menjadi tenaga perawat di Uni Emirat Arab termasuk kelas professional. Keberadaannya dilindungi oleh Departemen Tenaga Kerja, sedangkan tenaga informal seperti PRT tidak termasuk sehingga hak dan kewajibannya pun kurang terjamin.
Tidak sekadar penghasilan yang jauh lebih besar, hak pekerja seperti dana pendidikan, kesehatan bahkan waktu cuti yang mencapai 30 hari pertahun diberikan kepada para tenaga professional seperti perawat.
“Dasar-dasar dunia medis semua sama, dimanapun itu, cara nyuntik, infuse semua sama di dunia ini, jadi perawat kita pun bisa diterima di sini. Kenapa takut? Kalau ingin maju ya harus merantau, di sini kita bisa dapat yang lebih baik,” ujar Didi.
Menurut Didi persoalan dasar perawat di Indonesia tidak menguasai bahasa Inggris, padahal bila perawat Indonesia menguasai bahasa Inggris, maka Uni Emirat Arab akan sangat senang menyambut mereka. Segala fasilitas pun akan diberikan kepada para medis tersebut.
“Seharusnya di akademi perawat itu sudah diajarkan mengenai bahasa Inggris medis, karena istilah medis di sini In English semua. Tidak perlu harus menguasai bahasa Arab, itu bisa sambil jalan, tapi untuk dasar minimal bahasa Inggris,” terangnya.
Bambang perawat senior ini berharap, para lulusan akademi perawat sudah harus go Internasional. Bila perawat kesulitan mencari pekerjaan di Tanah Air, maka Dubai atau uni Emirat Arab siap menampung mereka asalkan mereka mempunyai kemampuan dunia medis dan bahasa Inggris dengan baik.
“Lowongan kerja di sini banyak untuk para medis, cari saja di internet. Tapi memang bahasa Inggris menjadi syarat utama, komunikasi di sini lebih sering dengan bahasa Inggris. Kita lebih dihargai di sini, jadi kenapa tidak ke sini saja,” ajak Bambang menutup obrolan siang itu
http://www.detiknews.com/read/2011/04/04/011712/1607700/10/menantang-perawat-merantau-ke-gurun-di-timur-tengah?n991101605
0 komentar:
Posting Komentar