Sabtu, 30 April 2011

Perawat harus dampingi pasien

Perawat atau Ners diharapkan sebagai care provider atau pemberi pelayanan bagi pasien. Jangan ada image makin tinggi pendidikan makin jauh dari pasien.
“Image makin tinggi pendidikan makin jauh dari pasien, ini harus dihapus. Jangan diharapkan begitu lulus jadi kepala perawat di rumah sakit. Kalau dulu memang begitu karena pendidikan perawat masih langka,” tegas Sekjen Asosiasi Perawat Indonesia, M Hadi, Rabu (27/04), usai memberikan seminar keperawatan, di RS Sari Mutiara Medan.
`Perawat juga pemimpin di masyarakat, pendidik bagi pasien dan keluarga pasien, manejer serta sebagai peneliti. Sementara tenaga keperawatan sebelum tahun 1962 jenis dan lama pendidikannya bervariasi, pendidikan dasar rumah sakit dan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Namun, untuk itu perawat atau mahasiswa di bidang kesehatan yang lulusan D3 diharapkan mengikuti uji kompetensi sebelum masuk ke bidang profesi.
“Jadi begitu masuk rumah sakit, mahasiswa tidak lagi belajar, namun terlatih kemampuannya untuk makin baik. Kalau masih belajar menyuntik, belajar pasang infus. Jangan dulu masuk ke pendidikan profesi. Ini juga akan menyulitkan rumah sakit karena harus mengajari,” ujar Hadi yang juga pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pusat dan pengurus PPNI Jakarta.
Ironisnya, ungkap Hadi banyak perawat dari Indonesia begitu mengikuti uji kompetensi internasional di Tokyo Jepang hanya 1 orang yang lulus. “Ini memprihatinkan, padahal lulusan kita dibutuhkan di luar negeri. Tapi standar kita masih rendah. Jadi uji kompetensi wajib dilaksanakan yang sejalan dengan kebijakan internasional,” ujar Hadi.
Padahal, setiap tahun sebanyak 2 ribu sampai 3 ribu lulusan perawat per tahun dan sekitar 400 sampai 1000 orang dikirim  ke luar negeri. Sedangkan institusi keperawatan di Indonesia ada 308, Sumatera Utara ada 18 perguruan tinggi, Riau 7 dan Aceh 18. “Di Sumut selain USU ada 3 rumah sakit swasta yang punya izin profesi termasuk Rumah Sakit Sari Mutiara,” katanya.
Sementara Anggota DPD RI Parlindungan Purba mengatakan sejak 1962 perkembangan keperawatan banyak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa institusi keperawatan bagian dari kesehatan. “Kita mendorong undang-undang keperawatan,” katanya.
Disinggung mengenai banyaknya perawat yang tidak lulus uji kompetensi internasional yaitu hanya satu orang. Parlindungan berujar hal itu akan terus diupayakan agar kelulusan semakin banyak

0 komentar:

Posting Komentar

Download MARS PPNI

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons