Alhamdulillah. Pada tahun ini umat Islam Indonesia akan merayakan Idul
Adha pada hari yang sama yaitu 10 Dzulhijjah 1431H. Tidak ada
perbedaan. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa ada perbedaan
metodologi dalam menetapkan 10 Dzulhijjah 1431H. Apakah bertepatan
dengan 16 November 2010, ataukah 17 November 2010.
Hasil penetapan menggunakan metode Hisab berpeluang untuk sama dengan
metode Rukyat (seperti penetapan Idul Fitri yang lalu), tapi juga
berpeluang untuk berbeda (seperti penetapan Idul Adha tahun ini). Tidak
ada yang salah dengan kedua metode tersebut, masing-masing memiliki
dasar dan dalil yang jelas.
Apa yang salah?
Yang mungkin salah adalah sikap dalam menerima perbedaan itu. Sering
kita menjadikan perbedaan ini menjadi sebuah yang hal yang berefek
negatif. Padahal bila dipahami, perbedaan tersebut adalah wajar, telah
dan akan sering terjadi.
Sumber permasalahan mungkin adalah sikap kita yang hanya menjadi
pengikut yang tak berusaha untuk memahami. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut kita harus menjadi “pembelajar” yang paham.
Kita mungkin sudah “terlanjur” menjadi pengikut metode Hisab atau
Rukyat. Belajar akan menguatkan keyakinan kita tentang metode yang kita
ikuti, tidak hanya menjadi pengikut buta. Belajar juga akan
menghasilkan sikap penghormatan atas keyakinan orang lain.
Saya pribadi adalah pengikut metode Hisab. Mengapa mengikut metode
hisab? Alasannya dapat dibaca di artikel berikut:
http://www.muhammadiyah.or.id/Artikel/sekali-lagi-mengapa-menggunakan-hisab.html
Selamat menyambut Idul Adha
0 komentar:
Posting Komentar